Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 21 Januari 2022 | 17:13 WIB
Bade Tumpang Solas dalam Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI saat bergerak dari Puri Pemecutan Jalan Thamrin menuju Setra Agung Badung di Kota Denpasar, Bali, pada Jumat 21 Januari 2022. [SuaraBali.id/Yosef Rian]

Prokes Dengan Rapid Test

Dalam koridor protokol kesehatan A.A Ngurah Damar Negara juga menyampaikan bahwa warga agung Pemecutan mematuhi prokes dengan melaksanakan rapid test di Griya Pemecutan sebelum dilaksanakan upacara.

"Kita tetap pada protokol kesehatan, kita melaksanakan rapid tes di Griya Pemecutan sebelum dilaksanakann upacara, menyongsong Bade, Lembu dan lain sebagainya," kata dia.

Meskipun dalam pelaksanaan di lapangan sulit untuk menjaga jarak saking tingginya animo masyarakat, namun panitia terus mewanti-wanti agar peserta yang terlibat kegiatan dan masyarakat agar selalu mengedepankan prokes.

Sementara itu, pemandu acara, Ida Bagus Gede Pidada menuturkan, rangkaian puncak Pelebon diawali tahap mebumi sudah.

"Beliau sudah menjalani dwijati, patut dilakukan bumi sudha di tunon (kuburan,-red), maka tahapan layaknya wiku (pendeta,-red)," ucapnya.

Ketua Panitia Pelebon, AA. Ngurah Rai Sudarma menjelaskan, prosesi pelebon pernah digelar Puri selama empat kali yakni pada tahun 1962, 1986, 1993, 1998 dan saat ini 2021.

"Pada tahun 1962 itu melibatkan 2.500 sane nyarengin," tuturnya.

Jero Pasek, Pawang Hujan Untuk Prosesi Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI [Foto : Tangkap Layar Instagram]

Yang unik dan juga menyita perhatian masyarakat dalam prosesi pelebon ini ialah aksi nerang atau pawang hujan Jro Pasek, video aksi nerangnya pun viral di media sosial.

Terlihat Jro Pasek menggunakan sarana rokok, lalu seperti menggambar di telapak tangannya sejurus kemudian menunjuk langit seolah-olah menggerakkan awan mendung menjauh dari area pelaksanaan pelebon.

Load More