SuaraBali.id - Akan ada prosesi upacara besar dalam pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI yang akan dilakukan pada awal hingga pertengahan Januari 2022. Tak hanya prosesi menggunakan bade tumpang 11 dan Lembu sebagai sarana upacara, bahkan akan ada ogoh-ogoh yang diarak oleh warga.
Hal ini dibenarkan Bendesa Adat Denpasar Anak Agung Ngurah Rai Sudarma. Menurutnya seperti prosesi pelebon Ida Cokorda Pemecutan pada tahun-tahun sebelumnya nantinya akan menggunakan sarana ogoh-ogoh.
Makna adanya ogoh-ogoh dalam upacara Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI dijelaskan Rai Sudarma bahwa hal itu semacam kirab.
"Ogoh-ogoh itu semacam kirab raksasa sebagai sarana matur piuning kepada sang Biuta agar perjalanan Beliau menuju Sunya Loka lancar," ungkap Rai Sudarma saat ditemui media di Puri Pemecutan, Denpasar, Senin, 27 Desember 2021.
Baca Juga: Sosok Cok Pemecutan Dikenal Sebagai Raja Denpasar yang Menjunjung Persatuan Antar Umat
Akan tetapi dirinya mewanti-wanti agar arak-arakan ogoh-ogoh bukan untuk gagah-gagahan, melainkan sebagai kekhususan sarana upacara Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI yang dudonan karyanya disebut "Nyawa Asti Wedana".
Ia juga menekankan pemberlakukan pembatasan juga dilakukan pada upacara pelebon tersebut, terutama bagi pendukung Ida Cokorda Pemecutan XI yang jumlahnya besar seperti di Islam Kepaon. Ia mengimbau agar pendukung almarhum dilakukan pembatasan minimal 25 orang dari perwakilan massa tersebut atau dilakukan secara bergiliran datang dalam rangkaian upacara.
Meski dibatasi dalam konsisi pandemi covid-19, pihaknya dalam upacara tersebut mengutamakan prinsip 5 P yakni Puri, Pura, Purana (Tattwa), Para (masyarakat), dan Purohita (sosok almarhum).a
Sementara, menantu almarhum, Ida Bagus Weswana menambahkan pihak keluarga sudah mengintegrasikan tata kelola adat yadnya dengan pemerintahan perlu siergitas menelorkan kebijakan ke depan seperti apa upacara yadnya di Bali dalam kearifan lokal tetap konsisten jadi fleksiblitas upacara tetap terjaga dilandasi norma yang sudah ada (dresta).
"Kondisi ini sebagai pembelajaran generasi muda ngiring sareng-sareng melakukan pemantuan proses 5P jika ternyata sesuai dengan era kekinian bisa bersinergi. Mungkin di Puri ini bisa dimplementasikan konsep seperti itu," tutup pria yang akrab dipanggil Gus Wes ini.
Baca Juga: Amor Ring Acintya, Ida Cokorda Pemecutan XI Meninggal Dunia Hari Ini
Berita Terkait
-
Mengenal Sembayat Bamboo Carnival, Tradisi Kemerdekaan Mirip Ogoh-Ogoh Bali
-
Antusias Ikuti Pawai Ogoh-ogoh, Rizky Febian Dianggap Pindah Agama?
-
Rizky Febian Ikut Arak Ogoh-ogoh di Bali Tuai Pro Kontra Publik
-
Perayaan Hari Nyepi, Umat Hindu Lumajang Gelar Pawai Ogoh-ogoh
-
5 Fakta Pria Ditusuk saat Pawai Ogoh-Ogoh Bali Bersama Anak Istri, Adu Pandang Berujung Maut
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kisah Pilu Petrus Saksikan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Menghantam Rumahnya
-
Setelah Tahu Akan Dipindahkan ke Australia, Ini Respons Scott Rush Bali Nine
-
DPRD Pilih Alphard Baru Ketimbang Mobil Listrik Karena Fasilitas di Bali Belum Memadai
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru