Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 18 Januari 2022 | 20:06 WIB
Arak-arakan ogoh-ogoh Cupak di kawasan Puri Pemecutan di Jalan Thamrin - Jalan Gajah Mada, Kota Denpasar, Bali, pada Selasa 18 Januari 2022 [Foto : Suara.com/Yosef Rian]

Mepeed ini melibatkan seluruh warga Agung Puri Pemecutan yang terdiri dari 28 kemoncolan dan empat Banjar.

"Ida Cokorda Pemecutan XI adalah tedung Desa Kota Denpasar, sebenarnya yang terlibat 105 banjar karena pandemi jadi kita kurangi, hanya 4 banjar saja," tuturnya.

Imbauan protokol kesehatan pun terus disuarakan melalui pengeras suara untuk peserta mapeed dan masyarakat yang menyaksikan tetap dalam koridor protokol kesehatan yang diawasi langsung oleh Satgas COVID-19 setempat.

Masyarakat begitu antusias, hampir dari setiap mereka yang datang menyaksikan di sepanjang pedestrian jalan yang dilalui pawai mengabadikan moment ini melalui kamera ponsel mereka karena tradisi menjelang pelebon raja ini jarang mereka saksikan 

A.A Ngurah Damar menambahkan, bahwa puncak berlangsungnya Pelebon Ida cokorda Pemecutan XI bakal digelar pada 21 Januari 2022 mendatang. 

"Setelah ini dilanjutkan upacara rangkaian lainnya, terima kasih atas kehadiran turut serta belasungkawa dari saudara semua sehingga kegiatan pelebon berjalan sesuai dengan rencana," ucapnya. 

Sementara itu, menantu pertama almarhum Ida Cokorda Pemecutan IX, Ida Bagus Wesnawa menyampaikan, bahwa kegiatan ini bentuk pelestarian dresta Bali yang tetap dijaga di tengah modernisasi.

Adapun ogoh-ogoh tersebut merupakan karya Seniman Kedux dari Banjar Tainsiat yang memiliki catatan sejarah dengan Puri pemecutan.

"Ini upaya kami untuk selaras dengan dresta dan mentaato aturan pemerintah sesuai tata titi yang berlaku," ucapnya.

Kontributor : Yosef Rian

Load More