Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 18 Januari 2022 | 11:01 WIB
Ogoh-ogoh yang Diarak saat Pelebon Raja Pemecutan di Jero Tainsiat, Denpasar, Bali.[Foto : Suara.com/Imam Rosidin]

SuaraBali.id - Rangkaian upacara Pelebon Raja Denpasar, Ida Tjokorda Pemecutan XI dilaksanakan hari ini Selasa (18/1/2022). Rangkaian acara ini termasuk pengarakan ogoh-ogoh yang dibuat oleh dua seniman kenamaan di Bali.

Ogoh-ogoh ini dibuat oleh Nyoman Gede Sentana Putra atau yang dikenal dengan nama Kedux dari Banjar Tainsiat, Denpasar. Ia berkolaborasi dengan Ida Bagus Nyoman Surya Wigenam atau Gusman dari Tampaksiring, Gianyar, Bali.

Gusman mengatakan Ogoh-ogoh ini dibuat di dua lokasi yakni Tampaksiring dan Denpasar. Untuk desainnya dikerjakan oleh Kedux dengan tema Cupak.

Kemudian pembuatan dari awal hingga terbentuk badannya dilakukan di Tampaksiring.  Setelah itu, finishing dilakukan secara bersama-sama di Banjar Tainsiat.

"Setelah badan ogoh-ogoh terbentuk kemudian dibawa ke Jero Tainsiat Denpasar dan dikerjakan bersama dengab Kedux," katanya di Jero Tainsiat.

Ia menceritakan Ogoh-ogoh ini dikerjakan sejak 2 Januari 2022. Kemudian selesai pengerjaan pada Sabtu (15/1/2022). Ogoh-ogoh ini dikerjakan oleh enam orang dari akhir hingga selesai.

Adapun tema Cupak merupakan perwujudan dari Bhuta Kala. Hal ini sesuai permintaan dari Puri Pemecutan.

Ogoh-ogoh akan dipelaspas terlebih dahulu sebelum diarak. Rutenya yakni dari Puri Pemecutan Jalan Thamrin menuju Jalan Gajah Mada, Patung Catur Muka, Jalan Udayana, Jalan Debes, Jalan Hasanuddin, dan kembali ke Puri Pemecutan.

Rangkaian upacara Pitra Yadnya atau Pelebon Raja Denpasar, Ida Tjokorda Pemecutan XI akan dilaksanakan hari ini Selasa (18/1/2022). Beberapa prosesi akan dilakukan di beberapa tempat di Denpasar, Bali termasuk di beberapa ruas jalan.

Acara dimulai pagi ini sampai siang nanti saat pengarakan ogoh-ogoh. Adapun rangkaian upacara ini juga telah diumumkan oleh Dinas Perhubungan Kota Denpasar melalui media sosial.

Dinas Perhubungan pun mengimbau kepada pengendara atau masyarakat yang hendak melintas untuk memaklumi kepadataan yang mungkin terjadi pada jalur tersebut dan mencari jalan alternatif lainnya.

Kontributor : Imam Rosidin

Load More