Proyek Whoosh Terus Disorot, Ekonom Ini Ungkap Bukti Pembanding Harga Kereta Cepat di China

Anthony Budiawan kritisi proyek Whoosh ke KPK, duga *mark up* biaya. Ia bandingkan dgn proyek serupa di China yg jauh lebih murah.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 13:05 WIB
Proyek Whoosh Terus Disorot, Ekonom Ini Ungkap Bukti Pembanding Harga Kereta Cepat di China
Replika Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Rabu (22/10/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Proyek Kereta Cepat Whoosh diduga di-mark up karena biayanya jauh lebih mahal dari proyek sejenis.
  • Biaya Whoosh $51 juta/km, sementara di China hanya $23 juta/km, sehingga dilaporkan ke KPK.
  • Presiden Jokowi menyetujui proyek ini karena terpesona dengan teknologinya saat kunjungan ke China.

Proyek yang rencananya selesai di tanggal 31 Mei 2019 itu menurut Anthony sempat berhenti begitu saja dengan dalih pandemi.

“Kalau projek infrastruktur biasanya kan ini fix price. Kalau ada apa segala ya anda yang menanggung, kontraktor,” jelas Anthony.

“Kecuali dalam kondisi kahar. Tapi projek ini kan rencananya selesai 31 Mei 2019. Oke ada delay saat itu 2 bulan, tapi kan belum sampai pandemi. Jadi pandemi ini tidak bisa dibilang sebagai kahar untuk projek ini. Jadi sebelum itu memang sudah ada delay dulu. Jadi ini kelihatannya memang sangat aneh,” sambungnya.

Alasan Jokowi Setujui Proyek Whoosh dengan China

Baca Juga:Agus Pambagio Blak-blakan Ungkap Momen Pertemuannya dengan Jokowi Soal Whoosh

Sosiolog NTU Singapura, Prof Sulfikar Amir baru – baru ini membongkar soal alasan Presiden ke 7, Joko Widodo (Jokowi) yang akhirnya memutuskan untuk membangun Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung (Whoosh).

Sulfikar menyebut bahwa sebelum akhirnya mengetahui soal Kereta Api cepat tersebut, Jokowi pernah mencobanya secara langsung.

Melihat teknologi yang begitu canggih dan belum tersedia di Indonesia, saat itu menurut Sulfikar Jokowi langsung terpesona.

“Jadi Jokowi waktu berkunjung ke China, saya lupa tahun berapa mungkin 2015. Waktu itu dia naik kereta cepat dan disitulah dia terpesona,” jelas Sulfikar, dikutip dari youtube Abraham Samad SPEAK UP, Senin (20/10/25).

“Jokowi ini kan agak naif ya kalau soal teknologi, jadi dia pikir Kereta cepat buatan China itu sudah yang pualing maju,” imbuhnya.

Baca Juga:Jokowi Masih Berkuasa? Pengamat Sebut Gibran Hanya Nama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini