Jokowi 'Kehilangan Pulung'? Rocky Gerung Ungkap Skandal Bertubi-tubi Bikin Susah Tidur

Rocky Gerung sebut Jokowi kehilangan "pulung" akibat skandal yang terus dibongkar netizen. Kasus Kereta Cepat Whoosh jadi sorotan.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 21 Oktober 2025 | 11:00 WIB
Jokowi 'Kehilangan Pulung'? Rocky Gerung Ungkap Skandal Bertubi-tubi Bikin Susah Tidur
Pengamat Politik Rocky Gerung, Purbaya Yudhi Sadewa [kolase]
Baca 10 detik
  • Menurut pengamat Rocky Gerung, Jokowi tidak bisa tidur nyenyak karena netizen terus membongkar skandal.
  • Kasus Kereta Cepat Whoosh disebut sebagai skandal yang paling sulit dihindari Jokowi karena ada dugaan mark up
  • Proyek Whoosh yang beralih dari Jepang ke China ini kini menjadi beban utang negara dan berpotensi pidana.

SuaraBali.id - Munculnya berbagai macam kasus yang menyeret nama Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bak tak menemukan tiitk akhir.

Satu per satu mendatangi sosok mantan presiden yang dicintai banyak masyarakat ini.

Menurut Pengamat Politik, Rocky Gerung, Jokowi kini sudah mulai kehilangan rasa nyenyak saat tidur.

Pasalnya, setiap hari netizen membongkar kembali skandal yang pernah terjadi selama 10 tahun pemerintahannya.

Baca Juga:Pengakuan Dosen UMS Kepada dr Tifa : Iriana Jokowi Tak Lulus? Gelar SE dan MM Jadi Sorotan

“Seseorang yang kehilangan pulung, tidak punya lagi kemampuan untuk membaca tanda – tanda alam, dan itu yang sedang terjadi sebetulnya pada Pak Jokowi,” ujar Rocky, dikutip dari youtubenya, Senin (20/10/25).

“Pada akhirnya dia tidak bisa tidur nyenyak, karena setiap hari netizen membongkar kembali skandal – skandal yang pernah terjadi selama 10 tahun,” imbuhnya.

Rocky sontak menyebutkan skandal – skandal yang menyeret nama Jokowi, mulai dari kasus ijazah hingga proses terpilihnya Gibran Rakabuming Raka menjadi Wakil Presiden.

Namun dari sekian banyak kasus yang menyeret nama Jokowi, menurut Rocky kasus Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung (Whoosh) adalah kasus yang sulit dihindari oleh seorang Jokowi.

“Bukan sekedar soal ijazah, atau kasus penyelundupan hukum terhadap anaknya yaitu Pak Gibran yang sekarang jadi Wakil Presiden,” ucap Rocky.

Baca Juga:Kabinet Prabowo Seperti 'Copy Paste' Bung Karno? Ilmuwan Ungkap Kesamaan Ini

“Tapi hari ini akhirnya jadi semacam hal yang kemudian jadi titik sorot pembicaraan, yaitu soal kereta api cepat. Dan terlihat bahwa agak sulit untuk Pak Jokowi menghindar dari tuduhan publik bahwa beliau melakukan mark up,” sambungnya.

Rocky kemudian menyebut bahwa proyek Kereta api cepat tersebut mulanya bernegosiasi dengan Jepang, namun akhirnya Jepang dibuat kecewa lantaran Indonesia memilih untuk bekerja sama dengan China.

“Kita tahu Sejarah dari Kereta api cepat itu tadinya negosiasi dengan Jepang, lalu Jepang mutung kesal, karena hasil riset dari Jepang kelihatannya dipindahkan ke China. Lalu China akhirnya yang menjadi penerima proyek itu,” urai Rocky.

“Dan setelah dihitung bahwa sebetulnya biaya dengan investasi Jepang itu jauh lebih masuk akal, daripada China,” imbuhnya.

Rocky mengatakan bahwa soal pengadaan Kereta Api Cepat ini sudah sempat dibahas mengenai fungsi utamanya.

Menurut Rocky, ada kalkulasi yang kurang tepat, sehingga kini akhirnya menimbulkan beban utang untuk negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini