BMKG Minta Masyarakat Gunakan Topi Dan Tabir Surya Antisipasi Cuaca Panas

Antisipasi cuaca panas! BBMKG imbau gunakan topi/tabir surya, hidrasi cukup, dan waspadai perubahan cuaca.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 14:30 WIB
BMKG Minta Masyarakat Gunakan Topi Dan Tabir Surya Antisipasi Cuaca Panas
Ilustrasi Cuaca Panas . [ChatGPT]
Baca 10 detik
  •  Masyarakat diimbau pakai topi dan tabir surya akibat cuaca panas yang mencapai 37,6°C.
  • BBMKG menyarankan untuk tetap terhidrasi dengan cukup minum dan waspada perubahan cuaca.
  • Puncak musim hujan di Bali diperkirakan baru akan terjadi pada Januari-Februari 2026.

SuaraBali.id - Masyarakat diminta untuk menggunakan topi dan tabir surya mengantisipasi cuaca panas saat beraktivitas di luar ruangan pada hari-hari ke depan.

Hal ini dianjurkan oleh Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar.

“Kami imbau masyarakat untuk tetap terhidrasi atau minum dalam jumlah cukup,” kata Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III Wayan Musteana di Denpasar, Bali, Jumat (17/10/2025).

Selain itu masyarakat juga diminta mewaspadai perubahan kondisi cuaca yang terjadi sewaktu-waktu.

Baca Juga:Perempuan yang Tewas di Kamar Kos Kuta Ternyata Dibunuh Suami Siri

Adapun informasi cuaca dapat diperbarui pada laman bbmkg3.bmkg.go.id atau cuaca melalui maritim.bmkg. go.id.

Selain itu, informasi cuaca juga dapat diamati dari media sosial di antaranya Instagram @bmkgbali atau melalui aplikasi info BMKG.

BMKG mengungkapkan cuaca panas dengan suhu maksimum mencapai 37,6 derajat Celcius yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh kombinasi gerak semu matahari dan pengaruh monsun Australia.

Kondisi ini diprakirakan masih akan berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa penyebab utama suhu panas ini adalah posisi gerak semu matahari yang pada Oktober berada di selatan ekuator.

Baca Juga:Giri Prasta Sebut Alih Fungsi Lahan di Bali Diperparah Adanya Omnibuslaw

Faktor lainnya adalah penguatan angin timuran atau Monsun Australia yang membawa massa udara kering dan hangat sehingga pembentukan awan minim serta radiasi matahari dapat mencapai permukaan bumi secara maksimal.

Sementara itu, BBMKG Denpasar memperkirakan puncak musim hujan di Bali diperkirakan pada Januari-Februari 2026.

Sebanyak 45 persen dari 20 zona musim memasuki puncak musim hujan pada Januari 2026.

Sedangkan 55 persen atau sembilan zona musim di Bali memasuki puncak musim hujan pada Januari 2026. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini