- Operator TMD bantah Bus TMD pesaing lokal & rute Bandara tak sepi peminat.
- Rute Bandara & Monkey Forest ramai, koridor Bandara 31 ribu penumpang di Sept 2025.
- TMD saran Pemprov Bali lengkapi infrastruktur transportasi publik, bukan stop rute.
SuaraBali.id - Operator Bus Trans Metro Dewata (TMD) membantah keras usulan Fraksi Demokrat-Nasdem DPRD Bali untuk menghentikan operasional bus di rute Bandara I Gusti Ngurah Rai dan rute Monkey Forest.
Manajer Trans Metro Dewata, Ida Bagus Eka Budi, menegaskan bahwa transportasi publik ini tidak bersaing dengan pelaku usaha lokal seperti sopir pariwisata.
Pernyataan Eka Budi ini disampaikan di Denpasar pada Kamis, menanggapi klaim anggota dewan bahwa rute Bandara kurang dimanfaatkan masyarakat umum dan justru didominasi wisatawan, serta rute Monkey Forest yang diklaim sepi peminat.
"Kami tidak mendata jumlah pengguna dari sisi wisatawan, seharusnya jika mereka (DPRD) tahu konsep layanan, Bus TMD bukan lah pesaing pelaku usaha transportasi pariwisata," kata Eka Budi.
Baca Juga:Giri Prasta Sebut Alih Fungsi Lahan di Bali Diperparah Adanya Omnibuslaw
Ia menambahkan bahwa tidak ada regulasi di Indonesia yang membedakan tarif angkutan massal perkotaan bagi masyarakat lokal dan wisatawan, sehingga siapa pun dapat menggunakannya.
Eka Budi mengungkapkan data yang bertolak belakang dengan klaim DPRD.
Rute dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai justru merupakan salah satu koridor dengan tingkat penggunaan tinggi.
"Koridor II dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai selama September 2025 saja penumpangnya 31.112 orang, hampir setara rute Terminal Pesiapan dan Politeknik Negeri Bali atau rute kampus," ujarnya.
Ini berarti rata-rata 1.000 penumpang menggunakan layanan ini setiap hari.
Baca Juga:Pemprov Bali Dan GWK Sepakati Pinjam Pakai Jalan Warga yang Ditembok
Serupa halnya dengan rute Monkey Forest, Eka Budi menegaskan bahwa banyak masyarakat dan wisatawan yang memanfaatkan rute tersebut, terutama pada akhir pekan, menyebabkan lonjakan penumpang di hari Sabtu dan Minggu.
Data menunjukkan selama September 2025, sebanyak 23.450 penumpang memanfaatkan rute ini, dengan rata-rata 781 penumpang harian.
"Rata-rata harian seluruh koridor 4.500 penumpang, untuk rute bandara dua bulan terakhir sudah stabil penumpangnya harian 1.000 orang tiap hari, sedangkan Monkey Forest Ubud tiap akhir pekan lebih tinggi bisa 900 orang tiap akhir pekan," tambah Eka Budi.
Oleh karena itu, operator TMD menilai tidak tepat jika rute Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Monkey Forest dihentikan.
Sebaliknya, mereka menyarankan agar Pemerintah Provinsi Bali menambah kelengkapan transportasi publik seperti penanda titik henti, angkutan pengumpan, dan lokasi parkir guna meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi publik.
Seorang pengguna Bus TMD, Pradnya (24), turut menolak usulan Fraksi Demokrat-Nasdem. Ia menyatakan bus TMD adalah satu-satunya transportasi publik murah yang digunakannya.