- DPRD Bali minta stop bus Trans Metro Dewata rute Bandara, dinilai tak bermanfaat.
- Bus TMD Bandara lebih banyak wisatawan, DPRD ingin alihkan untuk lokal.
- Disarankan optimalkan rute Denpasar-Udayana, dana sisa untuk layanan publik.
SuaraBali.id - Dewan dari Fraksi Demokrat Dan Nasdem Ini Minta Bus TMD Rute Bandara Disetop
Anggota Dewan dari Fraksi Demokrat-Nasdem DPRD Bali meminta Pemprov Bali menghentikan operasional Bus Trans Metro Dewata (TMD) rute Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Menurut mereka, bus TMD di rute ini kurang bermanfaat bagi masyarakat umum.
“Agar Bus Trans Metro Dewata yang dari dan menuju Bandara Ngurah Rai distop karena kurang dimanfaatkan oleh masyarakat umum,” kata Anggota Fraksi Demokrat-Nasdem I Komang Wirawan di Denpasar, Kamis (16/10/2025).
Baca Juga:Bus Listrik Akan Digunakan di Kuta hingga Nusa Dua Gantikan Bus Trans Metro Dewata
Menurut politisi Demokrat tersebut seharusnya transportasi murah tersebut dimanfaatkan secara efektif dan efisien oleh warga masyarakat, sementara di rute bandara justru kebanyakan dimanfaatkan oleh wisatawan.
Dari pengaduan pelaku pariwisata yang ia tampung, Komang Wirawan memandang sebaiknya Bus TMD tidak lagi melalui rute Bandara I Gusti Ngurah Rai sehingga pelaku usaha seperti sopir lokal mendapat ruang lebih untuk mencari rejeki.
Selain rute bandara, politisi Partai Demokrat-Nasdem yang berada di DPRD Bali juga mendorong evaluasi Bus TMD jalur objek wisata Ubung-Monkey Forest, Ubud.
“Lebih baik diarahkan dari menuju Denpasar-Kampus Udayana Bukit Jimbaran dimaksimalkan, karena dengan cara ini dapat lebih dirasakan dampaknya,” ujar Komang Wirawan.
Ia meminta agar Pemprov Bali mempertimbangkan efektifitas operasional transportasi umum ini, terutama pada rute yang sepi peminat agar penggunaan dana tidak mubazir.
Baca Juga:Promo Ultah Provinsi Bali, Naik Bus TMD Dan Trans Sarbagita Hanya Rp 1.000, Bisa Pakai QRIS
Beberapa saran fraksi seperti memanfaatkan bus untuk antar-jemput siswa guna mencegah siswa yang belum cukup umur mengendarai sepeda motor sekaligus meringankan beban orang tua murid.
“Kelebihan dana operasionalnya bisa dialihkan untuk beli truk pengangkut sampah dan menggaji sopir, membangun stasiun pemadam kebakaran yang jaraknya tiap-tiap 2 km, dan menyediakan atau mengadakan mobil ambulans untuk keliling semacam patroli dimaksudkan untuk dapat segera menanggulangi laka lantas dan kecelakaan lainnya,” ujarnya.
Komang Wirawan bercerita saran-saran yang ia sampaikan berdasarkan pengalaman yang ia lihat ketika pergi berkunjung ke Inggris belum lama ini, sehingga menurutnya tak salah jika diterapkan di Bali. [ANTARA]