- Monumen di Legian, Bali. Kenang Bom Bali I (2002), tragedi terorisme
- 3 lokasi di Bali. Tewaskan 202, lukai 324 orang dari 22 negara.
- 1 Okt 2005 di Kuta & Jimbaran. Bom bunuh diri, tewaskan 23 orang.
SuaraBali.id - Masyarakat Bali nampaknya tak asing lagi dengan bangunan megah Ground Zero. Monumen yang terletak di Jalan Legian Kuta, Bali ini memiliki makna mendalam.
Makna, yang mungkin tidak akan terlupakan sampai kapan pun. Monumen ini didirikan untuk mengenang tragedy Bom Bali I.
Bom Bali I ini terjadi pada 12 Oktober 2002. Dimana serangkaian pengeboman terjadi di tiga Lokasi di Bali.
Peristiwa ini dianggap menjadi insiden terorisme paling dahsyat dalam sejarah Indonesia.
Baca Juga:Fenomena Vanili Bali: Ekspor Melejit Dua Kali Lipat di Triwulan III Tembus Rp28,7 Miliar
Tragedi tersebut menewaskan 202 orang dari 22 negara dan 324 orang menderita luka serius.
Pemerintah setempat memberi nama monumen tersebut dengan sebutan ‘Panca Benua’.
Sementara wisatawan asing, memberi mengenalnya dengan ‘Ground Zero Monument’.
Ground Zero dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Badung sesuai Keputusan Bupati Badung No 771 Tahun 2003 tanggal 7 Juli 2003.
Monumen tersebut dibangun sebagai tanda kebangkitan Bali untuk mewujudkan kesejahteraan dan perdamaian umat manusia di dunia, serta saling menghormati.
Baca Juga:Kronologi Terungkapnya ART di Bali Kubur Bayi di Penunggun Karang Rumah Majikan
Bupati Badung saat itu, AA Ngurah Oka Ratmadi yang meresmikannya pada 12 Oktober 2004.
Dibalik megahnya Ground Zero ini banyak terkubur air mata bahkan nyawa yang tidak bisa digantikan dengan apapun.
Dimana peristiwa Bom Bali yang mampu meluluhlantakkan semuanya.
Bom Bali I
Sebelum akhirnya terjadi ledakan pada 12 Oktober 2002, beberapa jam sebelumnya yakni pukul 20.45 WITA, Pelaku Bom Bali, Ali Imran menyiapkan sebuah bom kotak seberat 6 kilogram.
Bom tersebut dilengkapi dengan sistem remote yang dapat diaktifkan dari jarak jauh melalui ponsel.