Prabowo 'Ngaco' Angkat Qodari? Rocky Gerung Ungkap Dampak Negatifnya ke Citra Presiden

Rocky Gerung kritik keras reshuffle Prabowo, terutama penunjukan Qodari sebagai KSP. Qodari dianggap punya rekam jejak anti-demokrasi (usul 3 periode).

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 24 September 2025 | 16:16 WIB
Prabowo 'Ngaco' Angkat Qodari? Rocky Gerung Ungkap Dampak Negatifnya ke Citra Presiden
Pengamat politik Rocky Gerung. (Youtube Mahfud MD Official)
Baca 10 detik
  • Rocky Gerung kritik Prabowo angkat Qodari jadi KSP, sebut Qodari "duri dalam daging" karena usul 3 periode.
  • Rocky nilai keputusan Prabowo buruk, Qodari punya rekam jejak anti-demokrasi terkait usulan 3 periode Jokowi.
  • Menurut Rocky, Qodari tak pantas jabat KSP; Prabowo dianggap tak pahami tuntutan publik sesungguhnya.

Rocky menilai bahwa Qodari memiliki catatan negative karena sempat memperjuangkan Presiden ke 7, Joko Widodo (Jokowi) untuk maju 3 periode.

“Itu yang menjadi kritik anak-anak muda sekarang. Kalau saya pergi ke Universitas mereka mengatakan Kok Pak Prabowo nggak ngerti ya bahwa demokrasi itu artinya menyelamatkan ide awal konstitusi, sementara Qodari itu menghalangi ide awal itu, dengan mengusulkan Pak Jokowi sebagai 3 periode, ini catatan negative,” urainya.

Sebelumnya diketahui bahwa Qodari yang masih menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indo Barometer saat itu menyebut ada tiga skenario calon presiden atau capres 2024.

Salah satu skenario yang disebutkan menjadi sorotan.

Baca Juga:KPU Dikecam, Roy Suryo: Syarat Penting Capres-Cawapres Sengaja Ditutupi Demi Siapa?

Qodari menyebut bahwa bisa saja Presiden Joko Widodo berpasangan dengan Prabowo (Menhan) melawan kotak kosong.

“Tentunya ini terjadi apabila amandemen masa jabatan bisa tiga periode,” ungkap Qodari dalam sebuah webinar, pada 8 Mei 2021.

Statement soal 3 periode ini sontak menjadi perbincangan para pakar hingga Masyarakat umum. Banyak yang menilai bahwa pernyataan tersebut telah menyalahi aturan.

Sementara itu, Jokowi menepis soal pernyataan 3 periode tersebut.

Pihaknya menyatakan tidak berminat menjadi presiden melebihi batas waktu yang diatur dalam konstitusi, yakni selama dua periode.

Baca Juga:Ijazah Jokowi dan Gibran Diragukan, Ikrar Nusa Bhakti: Just Say Katakan Bahwa Itu Ijazah Palsu

“Saya tegaskan, saya tidak ada niat, tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama – sama,” ujar Jokowi, pada 15 Maret 2021.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini