- Rocky Gerung menilai Jokowi menyiapkan strategi politik untuk 2029 karena "ketagihan kekuasaan".
- Jokowi tidak mungkin pensiun dari politik karena harus mempersiapkan anak-anaknya dan politik adalah DNA-nya.
- Rocky menganggap wajar jika Jokowi memiliki partai sendiri, kemungkinan besar PSI, sebagai kendaraan politiknya.
SuaraBali.id - Rocky Gerung mengungkapkan bahwa Presiden ke 7, Joko Widodo (Jokowi) kini mulai mempersiapkan strateginya untuk pemilu 2029 mendatang.
Meski sudah tidak menjabat sebagai presiden aktif, menurut Rocky, Jokowi masih belum pensiun seutuhnya dari dunia politik.
Pihaknya justru masih mengumpulkan tenaga untuk terus berjuang hidup di dunia politik. Rocky menilai bahwa keinginan Jokowi tersebut menunjukkan dirinya telah ketagihan kekuasaan.
“Ya memang Pak Jokowi itu harus ada persiapan back up politik, karena apapun analisis orang terhadap pemakzulan Gibran misalnya, terhadap kasus Fufufafa, terhadap ijazah Pak Jokowi. Tetap Jokowi sudah tumbuh sebagai politisi yang sudah ketagihan kekuasaan,” terang Rocky, dikutip dari youtubenya, Selasa (24/9/25).
Baca Juga:Qodari Jadi KSP, Hasan Nasbi Dicopot: Strategi Prabowo atau Titipan Jokowi?
Pengabdian Jokowi selama 10 tahun dalam dunia politik menurut Rocky menjadi kenangan yang membekas di ingatan Jokowi, bahkan sulit untuk dilepas.
“Kita sebut ketagihan dalam arti apapun yang bisa dikenang beliau (10 tahun pengabdian) itu membekas di bagian depan otaknya. Artinya dia akan pakai seluruh pengalaman politiknya untuk menguji dia apakah masih mampu mengatur politik Indonesia atau sebaiknya pensiun,” ucapnya.
Rocky mengatakan bahwa pilihan ‘pensiun’ dari dunia politik tidak mungkin dipilih oleh seorang Jokowi.
Pasalnya, menurut Rocky, Jokowi kini harus terus terlibat dalam mempersiapkan anak – anaknya yang sudah terlanjur dilibatkan ke dunia politik.
“Tapi pensiun itu memang tidak mungkin. Karena dia (Jokowi) masih harus terlibat mempersiapkan anak – anaknya, dia masih harus beraktifitas secara intensif untuk menggalang potensi dia Kembali berpengaruh ada di dalam lingkaran politik elit,” terang Rocky.
Baca Juga:Perjuangkan Soal Kebenaran Ijazah Jokowi, Dokter Tifa: Kami Tidak Menyerang
“Itu hal yang natural, atau sebetulnya jadi faktor utama untuk membuat dia (Jokowi) hidup terus - menerus. Jadi politik itu sudah menjadi DNA nya Pak Jokowi, apalagi semua anaknya sudah diinvestasikan semuanya ke dalam dunia politik,” sambungnya.
Sehingga dengan pandangan politik yang masih terus maju ke depan, Rocky menganggap wajar bahwa kini Jokowi mulai berpikir untuk memiliki partai sendiri.
Dalam hal ini, menurut Rocky Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang paling cocok menjadi kendaraan politik Jokowi.
“Jadi masuk akal kalau Pak Jokowi mulai berpikir untuk memiliki partai sendiri, dan kelihatannya memang yang paling tepat adalah PSI. Karena itu partai yang memang disediakan, dia ingin disediakan buat dia,” urainya.
“Dan Partai PSI dengan sendirinya langsung terkait dengan kepentingan politik Pak Jokowi, entah itu dinasti, entah itu seolah – olah harus dibuat kompetensi untuk jadi ketua,” imbuh Rocky.
Dari segi potensi, Rocky menilai bahwa Jokowi akan sangat mudah bergabung bahkan memimpin PSI, mengingat partai tersebut sudah berada dalam genggaman anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.