SuaraBali.id - Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih periode 2024 – 2029.
Dalam momen tersebut nama – nama yang menempati posisi baru itu menjadi sorotan netizen.
Banyak yang menganggap bahwa Presiden Prabowo masih memilih orang – orang dalam tanda kutip di kubu Presiden ke 7, Joko Widodo (Jokowi).
Jurnalis senior, Hersubeno Arief menyebut dua nama yang dianggap sebagai pendukung Jokowi.
Baca Juga:Bunuh Diri Politik Prabowo? Jurnalis Senior Kritik Isu Pemberian Jabatan Baru untuk Budi Arie
Dua nama tersebut diantaranya itu Muhammad Qodari dan Hasan Nasbi. Dua nama ini sangat familiar, bahkan dianggap dekat dengan Jokowi.
“Yang paling banyak disorot itu masuknya Muhammad Qodari dari Wakil Kepala Staf Kepresidenan menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Letnan Jenderal TNI Purnawirawan AM Putranto.” Ujar Hersu, dikutip dari youtubenya, Kamis (18/9/25).
“Kemudian dicopotnya Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden digantikan oleh Angga Raka Prabowo,” tambahnya.
Hersu mengatakan bahwa banyak netizen yang juga mengidentifikasi keduanya sebagai orang terdekat Jokowi.
Dari sinilah banyak netizen yang mengomentari soal Presiden Prabowo tetap memasukkan orang titipan Jokowi, meskipun beberapa diantaranya sudah dikeluarkan.
Baca Juga:Perjuangkan Soal Kebenaran Ijazah Jokowi, Dokter Tifa: Kami Tidak Menyerang
“Netizen ini rupanya mengidentifikasi keduanya (Hasan Nasbi dan Qodari) itu adalah Termul (ternak Mulyono).” Ucapnya.
“Jadi saya pakai judul Termul keluar, termul masuk itu istilah netizen,” imbuhnya.
Hersu menyebut bahwa banyak yang menyayangkan Presiden Prabowo meletakkan pilihannya kepada Qodari.
Pasalnya, mereka berharap di momen reshuffle jilid kedua ini Presiden Prabowo membersihkan orang – orang yang dianggap sebagai pendukung Jokowi.
“Banyak sekali komentar soal Qodari ini, dan rata – rata mereka menyayangkan kenapa Pak Prabowo masih memakai orang seperti Qodari. Bahkan ini masih dipromosikan,” ucapnya.
“Terlihat sekali bahwa dari situ ini banyak sekali lo yang kecewa Pak Prabowo. Karena momen ini, publik banyak sekali yang menginginkan pada saat reshuffle harusnya dibersihkan orang – orangnya Pak Jokowi,” sambungnya.