Di Balik Rasa Bumbu Kuning Tipat Cantok Khas Busungbiu Yang Mengobati Rindu

Dengan harga Rp15 ribu untuk satu paket lengkap, sajian ini terbukti menjadi primadona. Setiap hari selama festival berlangsung, hidangan ini selalu habis terjual.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 11:23 WIB
Di Balik Rasa Bumbu Kuning Tipat Cantok Khas Busungbiu Yang Mengobati Rindu
Tipar Cantok Busungbiu [Istimewa/beritabali.com]

Sebagai pendamping yang sempurna, mereka menawarkan minuman yang tak kalah unik: es daun alpukat.

Ini bukan sekadar pelepas dahaga, melainkan resep warisan yang dijaga turun-temurun, diracik dari daun alpokat, pandan, dan jahe.

"Ini resep dari kakek saya. Daun alpokat baik untuk kesehatan, bisa menurunkan tensi. Pohon alpukat juga banyak di wilayah Busungbiu, sehingga daunnya sering dimanfaatkan sebagai pengganti teh," jelas Oka.

Dengan harga Rp15 ribu untuk satu paket lengkap, sajian ini terbukti menjadi primadona. Setiap hari selama festival berlangsung, hidangan ini selalu habis terjual.

Baca Juga:Melihat Proses Daur Ulang Botol Plastik, Upaya AQUA Tekan Masalah Sampah di Bali

Namun, kesuksesan terbesarnya mungkin bukan pada angka penjualan, melainkan pada kemampuannya membangkitkan nostalgia, terutama bagi mereka yang berasal dari Busungbiu.

Bagi para perantau, semangkuk tipat cantok ini adalah mesin waktu yang membawa mereka pulang ke kampung halaman.

Oka menyaksikan sendiri bagaimana hidangan sederhana ini mampu mengobati kerinduan yang mendalam.

"Warga Busungbiu yang merantau, setelah melihat stand kami pasti ingat dengan masa lalunya. Rindu makan tipat cantok base kuning ini," tandasnya.

Baca Juga:Banyak Penyalahgunaan Izin PMA Skala UMKM di Bali Disebut Gara-gara Kewenangan Ada di Pusat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini