Stadion I Gusti Ketut Jelantik dibangun sebelum tahun 2013.
Sedangkan anggarannya hampir puluhan milliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Pembangunannya sempat mangkrak karena minim anggaran. Pembangunan kembali dilanjutkan tahun 2022.
Sumber dananya dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali sekitar Rp16,5 milliar.
Baca Juga:Bali Larang Minuman Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter, GPS : Kesewenang-wenangan, Bisa Digugat
Sedangkan nilai kontrak pengerjaan sekitar Rp14 milliar.
Pada 2023, pemerintah kembali mengucurkan dana Rp5,7 milliar yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Induk Karangasem untuk berbagai penataan di stadion tersebut.
Yang menjadi nilai plus, rumput di stadion ini menggunakan rumput berjenis zoysia matrella.
Satu di antara beberapa rumput yang direkomendasikan FIFA untuk lapangan sepak bola di negara beriklim tropis, termasuk Indonesia.
Rumput zoysia matrella memiliki keunggulan dibandingkan jenis rumput yang lain.
Baca Juga:Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
Yakni memiliki akar yang kuat, tingkat elastisitas cukup baik dan bagus. Sehingga membuat atlet nyaman saat melakukan aktivitas.