Koordinator Posko Angkutan Lebaran Terminal Mengwi menyebut bahwa para pemilir itu sebagian besar berasal dari Surabaya, Yogyakarta dan kota-kota lain di Provinsi Jawa Timur.
Alasan Macet
Sejumlah pemilir mengaku memilih berangkat ke Bali pada Sabtu (5/4) karena beragam alasan di antaranya agar tidak terjebak kemacetan dan sudah mulai bekerja pada Senin (7/4).
“Biar bisa bersih-bersih kamar kos besok (Minggu) dan juga istirahat karena Senin sudah mulai kerja,” kata pemilir dari Surabaya Andre Maulana.
Baca Juga:Koster Perintahkan Pasar Tradisional di Bali Berhenti Gunakan Tas Kresek Saat Berjualan
Tak hanya Andre, pemilir lainnya yakni Eko Wagianto memilih kembali ke Bali pada Sabtu (5/4/2025) agar tidak mengalami kepadatan lalu lintas.
“Sekalian juga biar bisa jalan-jalan di Bali dulu sebelum mulai kerja nanti Selasa (8/4),” kata Eko Wagianto yang baru tiba dari Yogyakarta.
Sementara itu, Satuan Polisi Pamong Praja (PP) Kabupaten Badung, Bali, menemukan satu orang pemilir tidak mengantongi identitas yang tarjaring dalam operasi yustisi di Terminal Tipe A Mengwi.
“Tujuannya memastikan identitas warga yang datang ke Bali khususnya di Badung serta antisipasi kerawanan dan ketertiban,” kata Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara.
Sidak ini dilakukan sesaat setelah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tiba di Terminal Mengwi.
Baca Juga:Waspadai Cuaca Laut Saat Arus Balik Lebaran: Gelombang di Selat Bali dan Lombok Capai Dua Meter
Mereka lalu mendata para pemilir tersebut dengan menunjukkan identitas berupa kartu tanda penduduk (KTP).