"Semoga ini bisa menjadi pembelajaran buat teman-teman di luar sana untuk lebih bijak lagi dalam menggunakan sosial media. Kalau misalkan tidak suka dengan seseorang, itu boleh, itu hak kalian. Tapi kalau tidak punya kata-kata baik untuk disampaikan, lebih baik diam," ucapnya.
Jennifer beranggapan bahwa menjadi selebriti bukan berarti harus menerima hinaan sampai hujatan.
Dan melaporkan akun twitter yang menjelekkannya bukan merupakan tindakan yang tidak berkelas.
"Mbaknya ini sempat bilang bahwa saya artis tidak berkelas karena mau melaporkan dia. Katanya, kalau artis berkelas, harus terima dihujat. Tapi itu tidak benar menurut saya. Kita semua manusia, kita juga bisa tidak terima," tegasnya.
Baca Juga:Serangan Hoaks Pilkada Bali: Polda Kewalahan Buru Buzzer TikTok & Instagram
Jennifer juga mengimbau masyarakat tak bersikap fanatik berlebihan terhadap idola mereka.
"Boleh mengidolakan seseorang, tapi sewajarnya saja, tidak perlu sampai fanatik. Pada akhirnya, jika berlebihan, itu bisa menjadi bumerang sendiri," tambahnya.
Polda Bali diharapkan dapat menindaklanjuti laporan ini sesuai hukum yang berlaku.
Sedangkan pihak Polda Bali melalui Kabid Humas Polda Bali Kombespol Ariasandy saat dikonfirmasi mengatakan akan mengecek lebih lanjut.
"Saya cek dulu," jawabnya singkat.
Baca Juga:Sebarkan Hoaks Penyekapan di Bali, Pemiik Akun TikTok Ini Terancam 12 Tahun Penjara
Sebagaimana diketahui, Jennifer Coppen memang pernah melakukan kolaborasi dengan Aisar Khaled yang merupakan youtuber asal Malaysia.
Kolaborasinya dilakukan dengan membuat konten di media sosial yang menampilkan kebersamaan keduanya.
Bahkan Aisar Khaled juga menampilkan kedekatannya dengan Kamari Wassink, anak Jennifer Coppen dari pernikahannya dengan Dali Wassink yang meninggal dunia akibat kecelakaan motor di Bali.