Profil Pesawat Airfast yang Mendarat Darurat di Bali, Biasa Digunakan Karyawan Freeport

Airfast sendiri adalah maskapai banyak melayani rute ke kawasan kawasan perintis.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 08 Maret 2025 | 13:10 WIB
Profil Pesawat Airfast yang Mendarat Darurat di Bali, Biasa Digunakan Karyawan Freeport
Airfast BOEING 737-8 [airfastindonesia.com]

SuaraBali.id - Insiden pesawat Airfast yang mendarat darurat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (8/3/2025) ini membuat pesawat yang biasa digunakan untuk umum dan sewaan ini jadi perbincangan.

Airfast sendiri adalah maskapai banyak melayani rute ke kawasan – kawasan perintis.

Penerbangan Airfast juga melayani pengangkutan kargo, evakuasi medis, serta penerbangan khusus perusahaan seperti halnya yang banyak digunakan karyawan atau keluarga PT Freeport Indonesia.

Perusahaan maskapai yang sudah berusia lebih dari 53 tahun ini mengandalkan Remote Travel atau berpergian ke area terpencil dalam pelayanannya.

Baca Juga:Lebaran 2025: Vila di Bali Belum Laris, Namun Diyakini Penuh di Akhir Ramadan

Manajemen Airfast memulai bisnis dengan menjadi operator helikopter kecil yang melayani berbagai industri minyak dan gas serta pertambangan.

Bermula dari Helikopter Kecil

Didirikan pada tahun 1971, Airfast dimulai dari operator helikopter kecil yang sebagian besar bisnisnya berasal dari industri eksplorasi minyak Indonesia.

Awalnya perusahaan ini adalah hasil patungan Australia-Indonesia, perusahaan ini menjadi sepenuhnya milik Indonesia pada tahun 1982 di bawah naungan mendiang penerbang Mr Frank Delano Reuneker.

Airfast juga mengepakkan sayap di kancah internasional pada awal tahun berdirinya dengan memenangkan kontrak di banyak negara seperti India, Kepulauan Solomon, Vietnam dan Uni Emirat Arab.

Baca Juga:Update Terbaru: Daftar Pelabuhan di Bali & Lombok yang Berpotensi Terdampak Gelombang Tinggi

Sedangkan pada tiga dekade terakhir Airfast melakukan diversifikasi dan memperluas basis bisnisnya di luar eksplorasi mineral dan produksi minyak di Indonesia untuk memanfaatkan pelanggan dari berbagai latar belakang industri.

Namun demikian Airfast juga tak bisa lepas dari kritik akibat kecelakaan saat penerbangan. Salah satunya, helikopter Airfast Indonesia dengan nomor PK-ODB dilaporkan kecelakaan pada Kamis 30 Desember 2021, pukul 16.51 WIT di Kabupaten Boven Digoel, Papua.

Sebagaimana diberitakan helikopter berwarna hitam tersebut menempuh Dekai – Kali Silet – Tanah Merah. Membawa dua orang penumpang dan dikendarai oleh Kapten Pilot Agung B dan teknisi bernama Fauzan Huda.

Helikopter dikabarkan jatuh pada koordinat 04°57.5’S 140°07.6’E.

Informasi yang diterima KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, helikopter melakukan perjalanan dari Dekai, Yahukimo menuju Kali Silet dan Tanah Merah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini