Usai Pelampung, Kini Marina: Nasib Nelayan di Perairan Serangan Bali Kembali Diuji

Pelampung pembatas Laut Serangan dicabut, nelayan dapat akses. Namun, pembangunan Marina Internasional akan dimulai

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 06 Maret 2025 | 18:18 WIB
Usai Pelampung, Kini Marina: Nasib Nelayan di Perairan Serangan Bali Kembali Diuji
Perairan di Pulau Serangan yang menjadi perlintasan nelayan, Kamis (6/3/2025) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

SuaraBali.id - Polemik pelampung pembatas di Laut Serangan telah usai pasca pelampung tersebut sudah dicabut oleh PT Bali Turtle Island Development (BTID). Kini, nelayan dan pemancing dengan perahu diberi akses untuk melewati perairan yang sebelumnya ditutup itu.

Namun, PT BTID berencana untuk mulai membangun Marina Internasional yang melintasi perairan tersebut. Pembangunan itu kembali menjadikan nasib nelayan dan pemancing sekitar menjadi tanda tanya.

Kendati demikian, pihak BTID menjamin tetap memberikan akses bagi nelayan kecil yang hendak mencari ikan di kawasan tersebut.

“Nggak (ditutup), kan sudah begini. Ada akses buat nelayan kecil,” ujar Kepala Komunikasi PT BTID, Zakki Hakim saat ditemui di Pulau Serangan, Kamis (6/3/2025).

Baca Juga:Polri Bali Dapat Jatah 250 Rumah Subsidi di Tabanan

Pembangunan tersebut direncanakan akan dimulai pada bulan April atau Mei 2025 mendatang. Sehingga, dia menyebut akan ada alat berat yang beroperasi di sekitar kawasan tersebut.

Sehingga, Zakki mengakui jika kondisi tersebut cukup berbahaya bagi nelayan yang bukan profesional. Maka, pihaknya juga aktif memberi edukasi dan penanda tertentu yang dipasang di sekitar lokasi untuk menjaga keamanan nelayan dan pemancing.

“Tentunya kan karena ada pembangunan marina internasional jadi berbahaya untuk orang-orang yang belum profesional,” tuturnya.

“Kita kasih tahu aja bahwa di sini ada ini (konstruksi). Ya sudah kasih peringatan, jadi kalau ada kecelakaan kerja, sudah tahu risikonya masing-masing,” imbuh Zakki.

Selain itu, dia juga menyebutkan risiko alami yang ada di kawasan tersebut berupa palung-palung sedalam 8 meter yang bisa menjadi risiko bagi pemancing yang belum berpengalaman di sana.

Baca Juga:Hoki Hanya Bagi Pemilik Nama Nyoman Dan Ketut di Bali Akan Dapat Berbagai Insentif

Sementara, Pemprov Bali juga akan membarengi proses edukasi bagi para nelayan dan pemancing yang melintasi kawasan tersebut. Termasuk juga pada masa pembangunan marina tersebut nantinya.

“Dari PT BTID bersama pemerintah, nanti akan ada edukasi,” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Putu Sumardiana.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini