SuaraBali.id - Kedatangan jenazah Juliani (32) disambut isak tangis keluarga di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara (NTB).
Juliani yang berhari-hari dicari setelah terseret arus banjir bandang pada Minggu (9/2/2025) akhirnya ditemukan pada Kamis (6/2/2025) di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT).
"Kita mengikhlaskan kepergiannya. Sudah menjadi takdirnya, yang penting jenazah sudah diketemukan dan bisa kami makamkan dengan layak," kata Cecep, kakak kandung Juliani dengan suara bergetar, Jumat (7/2/2025).
Cecep mengaku ia dan keluarga berusaha tegar meskipun hatinya tak kuasa menahan kesedihan.
Baca Juga:"Badan Saya Kaku," Lirih Ayah Saksikan Istri dan Bayi Hanyut Terbawa Banjir Bandang NTB
"Kami sangat sedih melihat jenazah Juliani, dia meninggalkan kami semua dengan anaknya yang berumur 8 bulan. Kami tak kuasa menahannya," ujar Cecep.
Kedatangan jenazah ibu dua anak ini di sambut haru dan duka mendalam oleh keluarga beserta ratusan warga setempat. Tampak warga memadati, sisi dan bahu jalan, halaman dan pekarangan rumah orangtua jenazah.
Saat iring-iringan kendaraan dan sirene ambulans semakin mendekat dan warga semakin melimpah ruah. Mereka meneteskan air mata dan menahan haru-nya. Ada juga yang berteriak histeris bahkan ada yang pingsan.
Sedangkan yang lain tampak sibuk menyiapkan tempat jenazah akan dikafani, dimandikan juga mengatur lalulintas yang macet saat itu.
Diketahui jasad Juliani ditemukan mengapung di Perairan Long Beach Pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Kamis (6/2) pagi. Selanjutnya jasadnya dititipkan di RSUD Pratama Komodo, Labuan Bajo hingga dibawa kembali ke Bima. (ANTARA)
Baca Juga:Dosen di NTB Sepakat Mogok Mengajar Bila Tukin Tidak Cair Bulan Maret Ini