SuaraBali.id - Hingga Hari keempat pasca bencana banjir bandang di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), lima korban belum kunjung ditemukan.
Saat ini tim pencari mengerahkan anjing pelacak, perahu karet, hingga alat berat untuk mencari para korban.
"Proses pencarian saat ini sudah menggunakan perahu karet, alat berat, dan bahkan anjing pelacak K-9," kata Koordinator Pos SAR Bima, Muhammad Darwis, kepada ANTARA di lokasi banjir di Kecamatan Wera, Bima, Kamis (6/2/2025).
Menurutnya pencarian akan dimaksimalkan karena dibantu dengan alat berat dan sumber daya yang memadai.
Baca Juga:Banjir dan Longsor Terjang Bima, Mataram Siaga Cuaca Ekstrem
"Fokus utama adalah pada aliran sungai, darat dan wilayah pesisir laut Nanga Wera," jelasnya.
Sarana dan sumber daya saat ini yang dikerahkan terdiri atas dua unit ekskavator, dua perahu karet, satu anjing pelacak, dengan dibantu ratusan relawan.
"Semoga pergerakan, pencarian, dan ikhtiar bersama kita hari ini mendapatkan hasil," ujarnya.
Namun pencarian korban sempat dihentikan sementara untuk menjaga keselamatan tim dan mereka ditarik ke posko utama di Desa Nanga Wera.
Hingga hari keempat musibah banjir bandang, masih ada lima orang yang dilaporkan hilang terseret arus. Kelima orang itu adalah Juliani dengan anaknya yang berumur delapan bulan, serta Suryani bersama anaknya yang berumur tiga tahun dan mertuanya yang berumur 65 tahun.
Baca Juga:Satu Lagi Warga Bima Ditemukan Meninggal Dunia Tertimbun Lumpur
Sementara tiga orang lainnya sudah ditemukan dan dimakamkan di desa masing-masing. Ketiga korban itu, satu orang tertimbun longsor dan dua orang terbawa arus banjir. (ANTARA)
Kontributor : Kanita