SuaraBali.id - Setelah hampir 6 bulan, kasus meninggalnya Mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya, Sri Wulan Trisna (64) mulai mendapat titik terang. Polisi memastikan jika jasad keduanya tewas karena dibunuh.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Laorens Rajamangapul Heselo menjelaskan jika hal tersebut diketahui dari hasil autopsi jenazah keduanya. Hasil autopsi tersebut mengarahkan petugas untuk berkesimpulan jika keduanya tewas karena dibunuh.
“Kalau untuk pembunuhan itu sudah pasti karena itu sudah berdasarkan dari hasil autopsi itu (tewas karena) pembunuhan,” ujar Laorens saat ditemui di Mapolsek Denpasar Selatan, Selasa (28/1/2025).
Kendati demikian, Laorens belum bisa mengerucutkan calon pelaku pada kasus ini. Hal tersebut dikarenakan timnya baru menemukan petunjuk yang mengarah kepada penyebab kematian mereka.
Baca Juga:Pasutri di Jembrana Terlibat KDRT Gara-gara Masalah Garam
Namun, soal dugaan pelaku pembunuhan tersebut dia masih belum memiliki calon tersangka karena belum memiliki alat bukti yang kuat untuk menentukan pelaku pembunuhan tersebut.
“Saya belum bisa pastikan (dugaan pelaku) karena itu berupa petunjuk semuanya,” paparnya.
“Alat bukti dan alat bukti ini yang menentukan (tersangka), sampai saat ini itulah kendalanya, kita masih berupa petunjuk kita tidak bisa menuduh,” tutur Laorens.
Hal lain yang berusaha ditemukan polisi adalah motif dari pembunuhan tersebut. Karena belum mengetahui pelakunya, Laorens menilai kemungkinan motif dari peristiwa tersebut bervariasi.
Motifnya dapat berupa masalah harta atau masalah keluarga, hingga kemungkinan adanya pihak luar yang berniat membunuh.
Baca Juga:Kampung Rusia Ubud Ditutup, Bos Jerman Minta Maaf ke Masyarakat Bali
“Motifnya ini yang kita masih kita (cari), karena motifnya apakah mungkin masalah harta atau mungkin masalah antara keluarga atau mungkin orang lain yang ingin masuk ke dalam,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Eks Bupati Jembrana periode 1980-1990 itu ditemukan tewas di rumahnya yang ada di Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Kamis (8/8/2024) lalu. Jenazah Ardana ditemukan di dekat pintu dapur, sementara istrinya berada di kamar.
Keduanya kemudian dikremasi setelah dilakukan autopsi pada Kamis (15/8/2025) lalu.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda