SuaraBali.id - Harga cabai yang melonjak tajam dari Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 90 ribu membuat Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat merencanakan kegiatan pasar murah.
Hal ini dilakukan untuk menekan laju inflasi.
Menurut Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kota Mataram Sri Wahyunida pasar murah dilaksanakan pada 12-19 Januari 2025.
"Pasar murah kami jadwalkan mulai besok pagi (Minggu 12/1) di CFD (car free day) Jalan Udayana, dan berlanjut sampai tanggal 19 Januari di enam kecamatan se-Kota Mataram," katanya.
Baca Juga:Malam Tahun Baru, Polisi Sita Puluhan Motor Gunakan Knalpot Brong
Disdag Mataram akan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI), Dinas Perdagangan Provinsi NTB, dan Bagian Ekonomi Setda Kota Mataram.
Komoditas yang akan dijual pada pasar murah tersebut merupakan komoditas yang saat ini mengalami gejolak harga akibat cuaca ekstrem, seperti cabai rawit, telur dan bawang merah.
Tiga jenis komoditas itu, saat ini mengalami kenaikan harga signifikan terutama cabai rawit yang mencapai Rp90.000 per kilogram dari harga normal Rp28.000-Rp30.000 per kilogram.
Begitu juga dengan bawang merah saat ini kembali naik dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp42.000 per kilogram, dan telur juga naik menjadi Rp58.000-Rp60.000 per tray (satu tray isi 30 butir) dengan ukuran besar, biasanya Rp54.000-Rp55.000 per tray.
"Terkait dengan itulah, pasar murah kami laksanakan untuk menekan harga tersebut agar tidak terus naik," katanya.
Baca Juga:Dosen di Mataram Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Sesama Jenis
Dalam kegiatan tersebut distributor yang akan dilibatkan hanya dari distributor binaan BI, sehingga harga jual bisa di bawah harga pasar.
- 1
- 2