SuaraBali.id - Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan dirinya tidak ingin terburu-buru untuk mengambil keputusan pembangunan Bandara Bali Utara.
AHY memang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk pembangunan tersebut. Proses dari studi tersebut juga memperhatikan masukan dari berbagai pemangku kepentingan.
Terlebih, pembangunan Bandara Bali Utara juga dia perkirakan akan sekaligus juga untuk mengembangkan potensi pariwisata di Bali Utara.
“Ada atensi khusus memang apakah sudah terlalu berat beban yang ditanggung di wilayah selatan Bali,” ujar AHY saat ditemui usai meninjau Bandara I Gusti Ngurah Rai, Selasa (31/12/2024).
Baca Juga:Bila Terwujud, Bandara Bali Utara Akan Punya Fasilitas Modern Seperti Ini
“Bagaimana kalau (pariwisata) dikembangkan di utara, tapi saya tidak ingin buru-buru,” imbuhnya.
Menurut putra mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, salah satu faktor yang menjadi acuan adalah kapasitas penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai sebagaj satu-satunya bandara di Bali.
Renovasi bandara tersebut pada tahun 2024 ini telah menambahkan kapasitas penumpang dari 24 ribu menjadi 34 ribu penumpang dalam sehari. Angka tersebut juga merangkak perlahan dalam rencana jangka pendek dan panjang Bandara Ngurah Rai yang diperkirakan bisa menampung 40 juta penumpang dalam sehari pada tahun 2040.
“Ada supply dan demand (persediaan dan permintaan), kita lihat kapasitas (Bandara) Ngurah Rai seperti apa dan proyeksinya,” tuturnya.
AHY juga menanggapi pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang sebelumnya meyebutkan jika Bali perlu merencanakan pembangunan bandara baru pada tahun 2027 mendatang. Karena diprediksi jumlah kapasitas Bandara Ngurah Rai diperkirakan akan overload pada tahun 2029 mendatang.
Baca Juga:Bandara Bali Utara Banyak Didukung Sesepuh Puri di Bali, Ini Kata Menparekraf
Namun, saat itu Erick tidak menyebutkan lokasi pembangunan bandara tersebut secara persis
AHY mengaku akan mendiskusikan hal tersebut sebagai studi bersama dengan Erick Thohir.
“Saya rasa itu juga menjadi bagian dr studi bersama-sama. Saya akan bicara dgn pak menteri BUMN dan jajarannya karena semangat kita sama sebetulnya,” pungkasnya.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda