Bandara Bali Utara Direstui Penglingsir, Koster : Harus Bicara Infrastruktur Dulu

Dalam perhitungannya, memerlukan proses panjang untuk memenuhi rencana pembangunan akses tersebut.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 28 Mei 2024 | 18:35 WIB
Bandara Bali Utara Direstui Penglingsir, Koster : Harus Bicara Infrastruktur Dulu
Wayan Koster saat ditemui di Denpasar, Selasa (28/5/2024) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

SuaraBali.id - Isu mengenai rencana pembangunan Bandara Bali Utara kembali menguat usai rencana pembangunan bandara di Kabupaten Buleleng itu direstui oleh para penglingsir atau sesepuh Puri di Bali.

Sementara itu, Gubernur Bali Periode 2018-2023, Wayan Koster turut menanggapi isu tersebut. Menurut Koster, untuk membangun sebuah bandara, terlebih dulu perlu memikirkan tahapan untuk membangun akses dan infrastruktur yang dapat menghubungkan bandara dengan kabupaten dan kota di Bali.

Akses tersebut dapat berupa jalan tol atau transportasi seperti kereta api yang dapat menghubungkan ke bandara.

“Sebelum kita bicara bandara, lebih dulu kita harus bicara akses infrastrukturnya. Penghubung antara kabupaten/kota yang ada di Bali ke lokasi bandara di Buleleng,” ujar Koster saat ditemui di mengisi kuliah umum di Universitas Primakara, Denpasar, Selasa (28/5/2024).

Baca Juga:Bila Terwujud, Bandara Bali Utara Akan Punya Fasilitas Modern Seperti Ini

Dalam perhitungannya, memerlukan proses panjang untuk memenuhi rencana pembangunan akses tersebut. Dia menjelaskan untuk proses studi dalam menentukan akses penghubung yang tepat bisa memakan waktu satu tahun.

Setelah proses studi, perlu ada tahapan pembebasan lahan di lokasi infrastruktur tersebut dibangun. Dengan kondisi geografis Bali saat ini, proses pembebasan lahan menurutnya baru akan rampung paling cepat selama 2 tahun.

Setelahnya, baru pembangunan infrastruktur penghubung dapat dibangun hingga menghubungkan lokasi bandara. Proses tersebut juga menurutnya akan memakan waktu sampai 2 tahun.

Sehingga dia memperkirakan akan perlu waktu 5-6 tahun untuk membangun infrastruktur penghubung ke bandara. Setelahnya, baru menurutnya pembangunan bandara dapat direncanakan.

Menurutnya, hal itu penting agar Bandara Bali Utara dapat beroperasi secara optimal.

Baca Juga:Toko Aksesoris di Nusa Dua Panen Keuntungan Akibat WWF di Bali

“Jadi artinya dalam 5-6 tahun ke depan harus menyiapkan pilihannya, studinya, dan memutuskan apakah tol atau kereta api,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini