Gajah Molly yang Mati Setelah Hanyut Akhirnya Dievakuasi dan Dikuburkan di Bali Zoo

Gajah Sumatera Molly (45 tahun) yang hanyut terbawa arus Sungai Wos, Bali, telah dikubur di Bali Zoo. Molly terseret arus deras saat hendak kembali ke kandang.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 18 Desember 2024 | 09:50 WIB
Gajah Molly yang Mati Setelah Hanyut  Akhirnya Dievakuasi dan Dikuburkan di Bali Zoo
Gajah sumatera bernama Molly semasa hidup di Bali Zoo, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (16/12/2024) [Istimewa-Bali Zoo]

SuaraBali.id - Bangkai gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) bernama Molly yang hanyut terbawa arus Sungai akhirnya dikuburkan di kawasan kebun binantang Bali Zoo, di Desa Singapadu, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

“Molly sudah kami kuburkan di zoo,” kata Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Gianyar, Bali, Rabu (18/12/2024).

Menurutnya gajah betina yang berumur 45 tahun tersebut dikuburkan sekitar pukul 24.00 Wita pada Selasa (17/12) setelah berhasil diangkat dari dasar bebatuan Sungai Cengceng di Desa Guwang, atau berjarak sekitar 2,8 kilometer dari lembaga konservasi tersebut.

Bangkai Molly akhirnya bisa dievakuasi pada selasa petang menggunakan alat berat dari Sungai Cengceng yang kala itu sudah surut.

Baca Juga:Keeper di Bali Safari And Marine Park Tewas Diseruduk Gajah Agresif

Tubuh gajah berbobot sekitar 2,5 ton itu kemudian diangkut menggunakan truk khusus untuk mengangkut barang berat menuju kebun binatang Bali Zoo.

Karena banyaknya pepohonan tumbuh cukup lebat dan medan yang cukup terjal, dengan kedalaman jurang diperkirakan lebih dari 10 meter maka tim harus membuka akses evakuasi di sekitar tebing.

Sebelumnya, Molly terseret arus deras Sungai Wos yang mengalir di sekitar kawasan kebun binatang tersebut.

Gajah yang dikenal memiliki sifat kalem itu awalnya sedang menjalani sosialisasi lingkungan bersama pawangnya termasuk bermain air yang kala itu sedang mengalir tenang dan saat bersamaan juga terjadi hujan sejak pagi.

Saat hendak kembali ke kandang dengan menyeberangi sungai sekitar pukul 15.30 Wita pada Senin (16/12), tiba-tiba arus sungai menjadi deras dan menyeret tubuh Molly.

Baca Juga:Kebun Binatang Bali Hadirkan Tapir Asia di Libur Lebaran

Meningkatnya debit air sungai dan derasnya aliran Sungai Wos menyebabkan tubuh gajah betina itu terseret hingga 2,8 kilometer.

Kematian Molly menyebabkan koleksi gajah berkurang di lembaga konservasi tersebut yang saat ini menjadi 14 ekor, terdiri atas empat jantan dan 10 betina. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini