El Nino Picu Gelombang Tinggi di Bali, BMKG Beri Peringatan Dini Pelayaran

Potensi gelombang tinggi hingga dua meter berpotensi terjadi di perairan selatan Bali pada 7-9 November 2024.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 07 November 2024 | 15:20 WIB
El Nino Picu Gelombang Tinggi di Bali, BMKG Beri Peringatan Dini Pelayaran
EL Nino (freepik)

SuaraBali.id - Potensi gelombang tinggi hingga dua meter berpotensi terjadi di perairan selatan Bali pada 7-9 November 2024. Untuk itu, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai hal ini.

“Masyarakat, nelayan, dan kegiatan wisata bahari harus waspadai potensi peningkatan kecepatan angin serta tinggi gelombang laut,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, Kamis (7/11/2024).

BMKG memetakan bahwa selama tiga hari itu cuaca diperkirakan cerah dan berawan serta terdapat potensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Bali bagian barat, timur, dan tengah.

Angin diperkirakan bertiup dari arah timur-tenggara dengan kecepatan hingga 32 kilometer per jam.

Baca Juga:Dua Pria Ngaku Wartawan yang Pukuli Sopir Truk di Jembrana Ditangkap Polisi

Kondisi ini disebabkan adanya indeks El Nino Osilasi Selatan (ENSO) bernilai minus 0,48 yang berpengaruh terhadap peningkatan awan konvektif yang mendorong potensi hujan.

BBMKG Denpasar memetakan wilayah perairan di antaranya Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, dan Selat Lombok bagian selatan diperkirakan memiliki gelombang tinggi dengan rentang 1,25 meter hingga 2,5 meter.

Kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran, berdasarkan pengamatan BBMKG Denpasar.

Ada pun pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Lalu operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Sedangkan, operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. (ANTARA)

Baca Juga:Akademisi Ini Sebut The New Singapore Bisa Diterapkan di Bali Tanpa Korbankan Budaya Lokal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak