Siswa yang Duel Terbuka di SMAN 2 Abiansemal Peserta Jegeg Bagus, Disdikpora : Sudah Clear

Menurut catatan sekolah, kedua siswa tersebut tidak memiliki riwayat buruk.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 07 November 2024 | 09:39 WIB
Siswa yang Duel Terbuka di SMAN 2 Abiansemal Peserta Jegeg Bagus, Disdikpora : Sudah Clear
Dua siswa adu jotos di SMA Negeri 2 Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali.[Tangkap Layar Instagram]

SuaraBali.id - Konflik antara dua siswa SMAN 2 Abiansemal, Badung, yang viral lewat video sebagai perkelahian di halaman sekolah berbuntut panjang hingga akhirnya Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali menyelesaikan kasus tersebut.

“Dengan adanya pertemuan tadi itu sudah 'clear', selesai, dengan dihadiri langsung kedua siswa, orang tuanya, dan dikawal pihak aparat dari Polsek, Ombudsman, dan DPD RI,” kata Kabid Pembinaan SMA Disdikpora Bali Ngurah Pasek Wira Kusuma, Rabu (7/11/2024).

Menurutnya dua siswa laki-laki tersebut sudah membuat pernyataan lisan dan saling memaafkan.

Disdikpora Bali sengaja tidak membuat pernyataan tertulis atau janji yang perlu ditandatangani agar tidak mengganggu mental siswa, apalagi mereka sudah saling mengakui dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga:Akademisi Ini Sebut The New Singapore Bisa Diterapkan di Bali Tanpa Korbankan Budaya Lokal

Menurut catatan sekolah, kedua siswa tersebut tidak memiliki riwayat buruk. Bahkan salah satu dari mereka adalah peserta jegeg bagus. Sehingga sekolah tidak ingin kejadian ini berdampak ke mereka di kemudian hari.

Senada dengan sekolah, Disdikpora Bali juga tak ingin memperpanjang masalah ini, namun berdasarkan diskusi mereka tetap menyurati guru BK karena dinilai telah membiarkan perkelahian terjadi.

“Dari dinas menindaklanjuti dengan teguran tertulis (kepada guru BK) karena sudah menyalahi aturan, walau perdamaian sudah tercipta, ini sesuai regulasi, ini bukan berupa sanksi tapi teguran saja,” kata Kabid Pembinaan SMA Disdikpora Bali tersebut.

Berdasarkan kronologi yang dihimpun dinas, diketahui awalnya kedua siswa yang merupakan siswa kelas 11 dan kelas 12 SMAN 2 Abiansemal itu sedang berada di kantin.

“Itu terjadi saat dia makan di kantin, nah artinya mungkin ada hal tidak baik, tidak cocok antara keduanya, sehingga ribut dan dipanggil guru BK,” ujar Ngurah Pasek.

Baca Juga:Viral di Medsos, Guru BK Diduga Suruh Siswa Adu Jotos di SMAN 2 Abiansemal

Selanjutnya guru BK terkait memanggil kedua siswa demi menjaga kenyamanan lingkungan sekolah. Keduanya berusaha dilerai namun perintah guru bernama Wayan itu tidak dituruti.

“Guru BK memang benar menyampaikan jangan berkelahi karena berdampak ke nama sekolah, nama guru, nama siswa sendiri, tapi siswa ini tidak mau, sehingga gurunya kesal dan dalam pernyataan tadi bilang kalau tidak mau dilerai berkelahi lah, dengan spontan mereka mau berkelahi,” tuturnya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini