Sistem Autogate di Bandara Ngurah Rai Resmi Digunakan, Imigrasi Garansi Tak Akan Diretas

Namun demikian, dia tidak menjelaskan secara rinci perusahaan layanan server data yang dimaksud.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 01 Oktober 2024 | 17:06 WIB
Sistem Autogate di Bandara Ngurah Rai Resmi Digunakan, Imigrasi Garansi Tak Akan Diretas
Pengguna jasa Bandara Soetta menjalani pemeriksaan keimigrasian di Autogate, Rabu (3/1/2024). [Wivyh Hikmatullah]

SuaraBali.id - Bandara I Gusti Ngurah Rai kini secara resmi memiliki fasilitas autogate atau gerbang perlintasan imigrasi otomatis. Autogate di Bandara Ngurah Rai sudah menjalani rangkaian percobaan sebelumnya, sampai akhirnya penggunaannya diresmikan Selasa (1/10/2024) oleh Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Silmy Karim.

Silmy menjelaskan total ada 90 mesin autogate yang dipasang di Bandara Ngurah Rai. 60 di antaranya ditempatkan di terminal kedatangan internasional, sedangkan sisanya di terminal keberangkatan internasional.

Namun, mesin pengecek data keimigrasian melalui paspor elektronik itu tidak menggunakan pelayanan server Pusat Data Nasional (PDN). Silmy menjelaskan jika pihaknya menggunakan pelayanan server data dari luar negeri dan sama seperti yang digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Namun demikian, dia tidak menjelaskan secara rinci perusahaan layanan server data yang dimaksud.

Baca Juga:Koster-Giri Tawarkan Amed Dijadikan Seperti Kuta Selatan

Dia juga menegaskan perusahaan layanan itu menjamin keamanan sistem termasuk pencadangan data yang baik. Berbeda dengan saat server PDN diserang oleh peretas sehingga data imigrasi sempat tidak terpulihkan dengan baik kala itu.

“Servernya kita sudah menggunakan penyedia internasional yang memiliki server di Indonesia, tapi reputasinya internasional yang digunakan juga oleh Departement of Defense Amerika Serikat,” ujar Silmy saat ditemui di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (1/10/2024).

“Jadi secara kesisteman aman dan kita mempunyai backup dari penyedia yang terbaik,” imbuhnya.

Selama proses uji coba sejak 1 Februari 2024, autogate tersebut mengurus sekitar 1,5 juta dari 3,3 juta penumpang atau sekitar 50 persen dari penumpang yang melintas di terminal internasional. Dari jumlah tersebut, Silmy berharap angka tersebut dapat naik hingga 70-80 persen penumpang dapat menggunakan autogate.

“Saat ini sudah lebih dari 50 persen menggunakan autogate. Harapan kita bisa ditingkatkan idealnya bisa sampai 70-80 persen,” jelas Silmy.

Baca Juga:Meski Baru Pertama Cetak Gol, Everton Nascimento Dinilai Positif Oleh Pelatih Bali United

Silmy juga menjelaskan pengecekan di autogate memakan waktu yang jauh lebih cepat dibanding antrian biasa. Pengecekan autogate memerlukan waktu 15 detik, sementara pengecekan biasa bisa mencapai 1 menit.

Meski berlangsung cepat, dia juga menepis kemungkinan wisatawan nantinya tidak terseleksi saat masuk Bali. Dia menjelaskan jika kesisteman di autogate otomatis tersambung dengan data cekal imigrasi dan data Interpol.

“Malah sebaliknya (menyeleksi wisatawan), menggunakan autogate secara kesisteman sudah melakukan pengecekan Interpol, databese cegah dan tangkal,” pungkasnya.

Saat ini, Bandara Ngurah Rai menjadi bandara ketiga yang mendapatkan mesin autogate setelah Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Hang Nadim Batam.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak