Pelamar CPNS di Mataram Keluhkan Soal E-Materai yang Sulit, Padahal Biasanya Beli di Warung

Sementara untuk e-materai ini dibubuhkan pada beberapa lampiran surat pernyataan pelamar.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 06 September 2024 | 10:50 WIB
Pelamar CPNS di Mataram Keluhkan Soal E-Materai yang Sulit, Padahal Biasanya Beli di Warung
Para pemburu E-meterai di Kantor Pos Mataram, NTB, Jumat (6/9/2024) [Suara.com / Buniamin]

SuaraBali.id - Seleksi CPNS tahun 2024 ini sudah tidak lagi menggunakan meterai manual melainkan e-meterai. Penggunaan e-meterai ini menjadi kendala para pelamar CPNS.

Pasalnya untuk bisa membeli e-meterai cukup sulit. Salah seorang pelamar CPNS sebagai Pengawas Bibit di Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan, Manggarai, NTT bernama Budi mengaku kesulitan untuk bisa mendapatkan E-meterai pada seleksi CPNS tahun ini.

Sementara untuk e-materai ini dibubuhkan pada beberapa lampiran surat pernyataan pelamar.

"Dari tanggal 5 itu nyari tapi susah sekali," katanya Jumat (6/9/2024) pagi.

Baca Juga:Permintaan Tidak Terpenuhi Aksi Demo Cipayung Plus di NTB Berakhir Ricuh

Pembelian e-meterai ini dilakukan melalui aplikasi atau bisa melalui kantor pos dan retail modern tertentu. Namun karena yang membutuhkannya cukup banyak, sehingga jelang akhir pendaftaran sangat sulit didapatkan.

"Kita bisa beli di Indomaret, alfamart. Bisa juga lewat aplikasi dan juga kantor pos," ungkapnya.

Menurutnya, seleksi CPNS ini seharusnya masih tetap bisa menggunakan meterai manual seperti rekrutmen sebelumnya.

Karena dengan penggunaan meterai manual bisa lebih mudah didapatkan jika dibandingkan dengan e-meterai yang digunakan tahun ini.

"Kalau pakai meterai manual ini kan bisa kita beli di toko kelontong atau warung-warung. Banyak yang jual. Kalau e-meterai ini agak susah karena toko tertentu yang jual," tegasnya.

Baca Juga:Ribuan Masa Aksi Kawal Putusan MK di Mataram Lempar Batu Hingga Botol, Nilai Jokowi Tak Serius

Selain kesulitan membeli e-meterai, Budi mengaku penggunaannya belum dikenal luas oleh pelamar. Masih banyak yang belum paham tentang penggunaan e-meterai ini.

"Nggak semua orang familiar dengan penggunaan e-meterai. Bingung cara pakainya," katanya.

Pembelian e-meterai ini rata-rata dialami oleh hampir sebagian besar pelamar. Misalnya Arif, pagi-pagi sudah datang ke kantor pos untuk membeli E-meterai. Karena sebelum sudah mencoba membeli sendiri namun tidak gagal.

"Baru dapat info kalau bisa di kantor pos. Makanya ke sini dan ini baru dapat. Harga e-meterai Rp10.000 yaitu Rp11.000 per lembar," ungkapnya.

Dengan kendala yang dihadapi para pelamar, Pemerintah pusat memperpanjang waktu pendaftaran seleksi CPNS tahun 2024 ini.

Perpanjangan masa pendaftaran ini hingga 10 September pekan depan dimana sebelumnya yaitu hingga 6 September ini.

Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTB, Yusron Hadi mengatakan persoalan e-meterai ini sudah dilaporkan kepada Badan Kepegawaian Negera (BKN) dan juga Peruri. Dengan kendala yang terjadi akan segera dilakukan perbaikan sehingga semua pelamar bisa mengaksesnya.

"E-meterai kita sudah melapor ke BKN dan peruri. Laporan dari BKN akan segera dilakukan perbaikan kemungkinan penambahan waktu dengan kendala ini," katanya.

Kekosongan e-meterai ini disebabkan karena pelamar banyak yang mendaftar pada jelang akhir masa pendaftaran. Kondisi ini rata-rata terjadi di semua daerah sehingga berdampak pada ketersediaan e-meterai.

"Persoalan E-meterai ini segera tuntas. Pemerintah pusat segera memperbaiki caranya dan bekerja pihak lainnya. Ini juga terjadi karena diakhir-akhir dan tidak diperkenankan menggunakan meterai manual," tegasnya.

Kontributor Buniamin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak