Ribuan Masa Aksi Kawal Putusan MK di Mataram Lempar Batu Hingga Botol, Nilai Jokowi Tak Serius

D Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Aksi ini digelar untuk mengawal keputusan Mahkamah Konstitusi hingga pendaftaran pada pilkada 2024 ini.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 23 Agustus 2024 | 18:09 WIB
Ribuan Masa Aksi Kawal Putusan MK di Mataram Lempar Batu Hingga Botol, Nilai Jokowi Tak Serius
Masa aksi di depan Kantor DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (23/8/2024) [Suara.com/Buniamin]

SuaraBali.id - Ribuan mahasiswa Universitas Mataram (Unram) dan puluhan pelajar menggelar aksi di depan kantor DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Aksi ini digelar untuk mengawal keputusan Mahkamah Konstitusi hingga pendaftaran pada pilkada 2024 ini.

Saat aksi berlangsung sempat terjadi kericuhan hingga polisi terpaksa menyemprotkan air ke tengah masa aksi. Hal ini lantaran masa aksi tetap menyampaikan orasinya dan sejumlah masa melemparkan batu, air mineral botol dan lainnya.

Aksi yang digelar mulai pukul 11.30 wita hingga pukul 12.31 wita. Karena waktu shalat Jumat, aksi yang digelar dihentikan dan dilanjutkan setelah shalat Jumat. Masa aksi yang akan datang diperkirakan hingga 4.000 ribu mahasiswa.

Koordinator Umum (Kordum) masa aksi, Herianto mengatakan jumlah mahasiswa yang mengikuti aksi yaitu mencapai 2.000 an.

Baca Juga:Tolak Jadi Pegawai Kontrak, Ratusan Avsec Bandara Ngurah Rai Gelar Aksi Protes

Tidak hanya mahasiswa tetapi juga para peserta didik tingkat SMK di Kota Mataram.

“Mahasiswa se-Unram itu 2.000. Tuntutan itu kita akan mengawal sampai keputusan MK hingga pendaftaran selesai,” Kamis (23/8) siang.

Selain mengawal tuntutan tersebut, menurutnya aksi yang digelar terkait kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama 10 tahun terakhir yang dinilai tidak serius.

Permintaan maaf yang disampaikan kepada masyarakat di akhir jabatannya dinilai tidak serius.

“Itu hanya formalitas saja permohonan maaf itu. Bahkan menambah lagi kesalahan-kesalahan yang penuh dosa,” katanya

Baca Juga:Gara-gara Dosen Cabul Kini Unram Larang Bimbingan Skripsi di Luar Kampus

Jelang pilkada 2024 ini, para masa aksi meminta agar bisa berjalan dengan damai. Demokrasi bisa berjalan sesuai dengan ketentuannya.

“Pilkada ini berjalan dengan damai dan sportif dan tidak dimainkan oleh golongan elit,” ungkapnya.

Diakuinya, pada saat masa aksi ada perlawanan dari para mahasiswa dengan pihak kepolisian. Satu masa aksi kena pukul dan lainnya didorong dan saat ini sedang diamankan.

“Karena gerakan kita ini disambut baik oleh para pelajar juga. Ada sekitar 90 pelajar,” katanya.

Kontributor Buniamin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini