"Nggak semua orang familiar dengan penggunaan e-meterai. Bingung cara pakainya," katanya.
Pembelian e-meterai ini rata-rata dialami oleh hampir sebagian besar pelamar. Misalnya Arif, pagi-pagi sudah datang ke kantor pos untuk membeli E-meterai. Karena sebelum sudah mencoba membeli sendiri namun tidak gagal.
"Baru dapat info kalau bisa di kantor pos. Makanya ke sini dan ini baru dapat. Harga e-meterai Rp10.000 yaitu Rp11.000 per lembar," ungkapnya.
Dengan kendala yang dihadapi para pelamar, Pemerintah pusat memperpanjang waktu pendaftaran seleksi CPNS tahun 2024 ini.
Baca Juga:Permintaan Tidak Terpenuhi Aksi Demo Cipayung Plus di NTB Berakhir Ricuh
Perpanjangan masa pendaftaran ini hingga 10 September pekan depan dimana sebelumnya yaitu hingga 6 September ini.
Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTB, Yusron Hadi mengatakan persoalan e-meterai ini sudah dilaporkan kepada Badan Kepegawaian Negera (BKN) dan juga Peruri. Dengan kendala yang terjadi akan segera dilakukan perbaikan sehingga semua pelamar bisa mengaksesnya.
"E-meterai kita sudah melapor ke BKN dan peruri. Laporan dari BKN akan segera dilakukan perbaikan kemungkinan penambahan waktu dengan kendala ini," katanya.
Kekosongan e-meterai ini disebabkan karena pelamar banyak yang mendaftar pada jelang akhir masa pendaftaran. Kondisi ini rata-rata terjadi di semua daerah sehingga berdampak pada ketersediaan e-meterai.
"Persoalan E-meterai ini segera tuntas. Pemerintah pusat segera memperbaiki caranya dan bekerja pihak lainnya. Ini juga terjadi karena diakhir-akhir dan tidak diperkenankan menggunakan meterai manual," tegasnya.
Baca Juga:Ribuan Masa Aksi Kawal Putusan MK di Mataram Lempar Batu Hingga Botol, Nilai Jokowi Tak Serius
Kontributor Buniamin