SuaraBali.id - Setiap manusia selalu memiliki cara sendiri-sendiri untuk bisa memiliki keturunan. Ada yang berjuang mati-matian di bidang medis, berkonsultasi dengan dokter.
Ada pula yang berusaha dengan cara lain seperti mengunjungi sejumlah pura. Hal ini kerap dilakukan oleh masyarakat Bali.
Banyak sekali pura-pura di Bali yang dianggap sebagai tempat untuk memohon keturunan, sehingga bukan hanya tempat beribadah biasa.
Seperti salah satu contohnya Pura Kereban Langit, tempat ini terbilang cukup unik lantaran beratapkan langit alami dalam sebuah goa.
Baca Juga:Tarif Naik LRT Diperkirakan Sama Dengan Ojek Online, Tapi Untuk Warga Bali Berbeda
Pura ini memiliki nilai sejarah yang tinggi terkait dengan kelahiran Raja Kembar buncing Sri Masula-Masuli, dan dipercaya sebagai tempat memohon keturunan.
Lokasinya berada di Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pura Kereban Langit merupakan pura Dang Kahyangan dan pura umum, sehingga semua orang yang beragama hindu bisa sembahyang di pura ini.
Asal usul nama pura ini berasal dari “kereb” yang artinya atap, sehingga diartikan sebagai pura beratapkan langit.
Pura ini memiliki fungsi khusus sebagai tempat memohon keturunan. Hal ini berkaitan dengan Sejarah kelahiran Sri Masula-Masuli, raja kembar buncing yang merupakan penguasa Kerajaan Bali Kuno pada abad ke-14 Masehi.
Menurut cerita rakyat, ayah mereka yaitu Sri Jayakasunu sudah cukup lama tidak memiliki keturunan. Berbagai cara sudah dilakukan, hingga akhirnya mendapatkan petunjuk agar mencari tirta salaka atau air suci di sebuah goa.
Baca Juga:Proyek Urban Bali Subway Dimulai, Sang Made Mahendra Minta Restu Alam Semesta
Kemudian dikirimlah utusan untuk mencari tirta itu. Sampailah utusan tersebut di goa tempat Pura kereban Langit.
Ketika memasuki goa tersebut, utusan raja itu menemukan mata air, utusan itu yakin bahwa air dalam gua itu adalah tirta salaka yang dimaksud.
Diambilnya air itu kemudian diberikan kepada raja. Setelah diminum oleh raja dan permaisurinya, tidak lama kemudian mereka dikaruniai anak kembar buncing yang diberi nama Sri Masula-Masuli. Keduanya tumbuh menjadi raja yang bijaksana dan adil.
Kontributor : Kanita