SuaraBali.id - Wayan Koster kembali direkomendasikan PDI Perjuangan untuk menjadi Calon Gubernur Bali pada Pilkada 2024. Koster kini dipasangkan dengan Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta.
Usai pengumuman rekomendasi pada Kamis (22/8/2024) kemarin, Wayan Koster langsung merapatkan strateginya di Bali. Saat ditemui dalam deklarasi dukungan Partai Perindo untuk PDIP Bali di Denpasar pada Jumat (23/8/2024), Koster nampak segar.
Saat disapa awak media, Koster memperlihatkan senyum semringahnya. Dia juga sempat melontarkan jempolnya kepada awak media.
Sedikit berbeda dibanding saat Koster ditemui pada perayaan HUT Provinsi Bali pada Rabu (14/8/2024). Saat itu, Koster irit bicara dan memilih menghindari awak media sembari menunggu rekomendasi.
Baca Juga:Makna Banten Pejati Yang Menjadi Simbol Kesungguhan Hati Umat Hindu Bali
Koster menyebutkan jika Giri menaati keputusan dari pimpinan partai yang menugaskannya sebagai calon wakil gubernur. Koster juga mengaku siap berpasangan dengan Giri.
Meski sebelumnya Koster beberapa kali menyebut hendak melanjutkan periode keduanya tetap bersama Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace, dia mengaku menghormati keputusan partai yang memasangkannya dengan Giri Prasta.
“Pak Nyoman Giri Prasta sudah menyampaikan hormat dan taat pada keputusan partai. Diposisikan sebagai calon wakil gubernur mendampingi saya, itu buat beliau adalah salah satu ungkapan terima kasih, syukur, diberi penugasan oleh partai,” tutur Koster.
Koster yang juga merupakan Ketua DPD PDIP Bali itu mengaku belum memasang target yang akan dicanangkannya saat Pilkada nanti. Terlebih calon lawannya nanti masih belum diketahui.
Dia masih akan merapatkan soal target bersama kader dan ranting tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa.
Baca Juga:Makna Udeng Poleng: Simbol Keseimbangan dan Spiritualitas di Bali
“Kalau target suara belum ditentukan, yang penting menang dulu. Ini akan dipetakan sampai tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa,” imbuhnya.
Dia juga menjelaskan tantangan terbesar yang akan dia dan Giri hadapi saat rangkaian Pilkada adalah dinamika di lapangan. Namun, menurutnya itu hal yang biasa.
“Tantangan tentu saja ada dinamika di lapangan, biasa. Kami berharap masyarakat Bali menggunakan hak pilihnya dengan cerdas, dgn baik, memilah dan memilih pemimpin Bali utk lebih baik,” pungkasnya.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda