Makna Udeng Poleng: Simbol Keseimbangan dan Spiritualitas di Bali

Dalam kehidupan sehari-hari, udeng poleng juga dapat dikenakan sebagai simbol identitas dan kebanggaan terhadap budaya Bali.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 22 Agustus 2024 | 17:25 WIB
Makna Udeng Poleng: Simbol Keseimbangan dan Spiritualitas di Bali
Ilustrasi Udeng Poleng [Net]

SuaraBali.id - Udeng poleng, sebuah aksesori kepala khas Bali yang terbuat dari kain berwarna hitam putih, memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat Hindu di pulau Dewata.

Lebih dari sekadar hiasan kepala, udeng poleng merupakan simbol dari filosofi hidup yang mendalam, mencerminkan kosmologi dan spiritualitas Bali.

Makna Filosofis Udeng Poleng

Rwa Bhineda: Motif hitam putih pada udeng poleng melambangkan konsep Rwa Bhineda, yaitu dualitas yang saling melengkapi dalam kehidupan. Hitam mewakili sisi gelap, negatif, atau kekuatan jahat, sedangkan putih merepresentasikan sisi terang, positif, atau kekuatan baik. Keduanya dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari alam semesta dan kehidupan manusia.

Baca Juga:Air Suci dari Pura Tirta Dalem Buhu Nusa Penida Dipercaya Sudah Ada Ratusan Tahun Lalu

Keseimbangan: Udeng poleng mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kekuatan baik dan buruk dalam diri manusia. Dengan mengenakan udeng poleng, seseorang diingatkan untuk selalu berusaha mencapai harmoni dan ketenangan batin.

Perlindungan: Dipercaya bahwa udeng poleng memiliki kekuatan magis yang dapat melindungi penggunanya dari pengaruh negatif. Motif poleng dianggap sebagai simbol pelindung yang dapat menangkal energi buruk dan membawa keberuntungan.

Koneksi dengan Alam: Motif poleng juga sering dikaitkan dengan alam semesta. Hitam putih melambangkan siang dan malam, bulan dan matahari, serta berbagai dualitas lainnya yang ada di alam. Dengan mengenakan udeng poleng, seseorang merasa lebih terhubung dengan alam dan siklus kehidupan.

Udeng poleng biasanya digunakan dalam upacara keagamaan, seperti saat sembahyang atau upacara adat. Selain itu, udeng poleng juga sering dikenakan oleh para pendeta, pemimpin upacara, atau orang-orang yang sedang melakukan meditasi.

Dalam kehidupan sehari-hari, udeng poleng juga dapat dikenakan sebagai simbol identitas dan kebanggaan terhadap budaya Bali.

Baca Juga:Dapat Tambahan Ongkos Rp 50 Ribu, Driver Ini Sebut Bule Baik Dan Doakan Bahagia

Ada beberapa jenis udeng poleng dengan bentuk dan makna yang berbeda-beda, antara lain:

Udeng Poleng Sudhamala: Jenis udeng poleng yang paling umum digunakan. Motifnya terdiri dari garis-garis hitam putih yang saling bersilangan.

Udeng Poleng Tridatu: Udeng poleng dengan motif garis-garis horizontal yang melambangkan Trimurti (Brahma, Wisnu, Shiva).

Udeng Poleng Gede: Udeng poleng berukuran besar yang biasanya digunakan dalam upacara-upacara penting.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini