SuaraBali.id - Dinginnya suhu saat ini yang terjadi di beberapa daerah di Bali disebabkan karena masuknya musim kemarau. Hal ini ditandai dengan pergerakan angin timuran atau monsun Australia.
Menurut Prakirawan Cuaca Balai Besar Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Wulan Wandarana, S.Tr, fenomena ini membuat massa udara dingin dari Australia bergerak menuju Indonesia, termasuk Bali.
"Wilayah Bali saat ini memasuki musim kemarau, di mana pergerakan massa udara dingin dari Australia menuju Indonesia menyebabkan penurunan suhu. Fenomena ini adalah hal yang normal dan biasa terjadi selama periode musim kemarau," jelasnya, Kamis (25/7/2024).
Menurut BMKG, suhu terdingin di Bali terjadi di wilayah timur.
Baca Juga:Massa Tuntut Putusan Insiden Nyepi di Sumberklampok Ditinjau Kembali
"Rata-rata suhu terdingin selama periode ini berada di Bali bagian timur," imbuhnya.
Suhu dingin dapat memberikan keuntungan berupa kemudahan dalam beraktivitas, ada juga potensi dampak negatif, seperti masalah kesehatan dan kekeringan meteorologis.
"Dampak dari fenomena ini termasuk kemungkinan penurunan hasil panen dan masalah kesehatan," ungkap Wulan.
Oleh sebab itu masyarakat diminta untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh mereka.
Selain itu, BMKG Wilayah III Denpasar juga mengingatkan bahwa fenomena suhu dingin ini akan berlanjut selama musim kemarau.
Baca Juga:90 dari 103 WN Taiwan yang Ditangkap di Villa Tabanan Dideportasi
Masyarakat disarankan untuk terus memantau informasi cuaca terbaru dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
"Masyarakat diharapkan selalu memperbarui informasi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG dan menjaga kesehatan serta kesiapsiagaan menghadapi dampak kekeringan," tambah Wulan.