SuaraBali.id - Nama artis Raffi Ahmad turut terseret dalam peristiwa kecelakaan helikopter yang terjatuh di tebing Desa Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Jumat (19/7/2024) sore.
Hal tersebut dikarenakan Raffi Ahmad pernah membuat video di hanggar Bali Heli Tour yang merupakan maskapai helikopter yang terjatuh itu.
Bahkan, pada beberapa unggahan di media sosial ramai menarasikan jika Raffi Ahmad adalah pemilik perusahaan tersebut.
Namun, saat dikonfirmasi kepolisian menyebut tidak ada nama Raffi Ahmad yang tercantum pada data perusahaan tersebut.
Baca Juga:Warganet Sebut Jennifer Coppen juga Jadi Korban saat Suaminya Kecelakaan, Ini Kata Polisi
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menerangkan jika pada datanya, Bali Heli Tour berada di bawah naungan PT Indo Aviasi Perkasa.
Perusahaan tersebut memang memiliki alamat yang dicantumkan berada di Jakarta. Sementara untuk helikopter yang mengalami kecelakaan itu beroperasi dari heli pad yang ada di Garuda Wisnu Kencana.
“Kita kan berdasarkan data tidak ada nama Raffi Ahmad. Itu kan tercantum PT apa, tidak ada (nama Raffi Ahmad),” ujar Jansen saat dihubungi pada Jumat (19/7/2024).
Dari datanya itu, Jansen tidak dapat menyimpulkan jika perusahaan tersebut dimiliki Raffi Ahmad.
“Mengenai kelanjutannya itu kita tidak bisa mengatakan itu punya Raffi Ahmad. Yang jelas data yang tercantum di surat seperti itu,” imbuhnya.
Baca Juga:Suami Jennifer Coppen Meninggal Dunia Setelah Kecelakaan di Bali, Ini Kronologi Polisi
Jansen juga menerangkan kemungkinan pemilik perusahaan tersebut untuk dimintai keterangan terkait peristiwa ini. Namun, dia menjelaskan jika pemeriksaan tersebut akan bergantung pada hasil investigasi penyebab kecelakaan tersebut.
Jika memang diperlukan, maka pihak PT Indo Aviasi Perkasa itu dapat dimintai keterangan.
“Ya bagian dalam pemeriksaan tentunya (pemilik perusahaan dapat diperiksa). Karena ini ada peristiwa kecelakaan, nanti akan didalami penyebabnya apa,” ujarnya.
“Yang berwenang yang ngecek itu, kita belum bisa menyimpulkan sebelum ada hasil pemeriksaan,” tutur Jansen.
Penyelidikan penyebab kecelakaan ini masih diselidiki oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dari keterangan yang diperoleh, warga sempat melihat helikopter terbang rendah akibat terlilit tali layangan sebelum jatuh di antara tebing tersebut.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda