SuaraBali.id - Sebuah helikopter pariwisata terjatuh di antara tebing yang ada di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Jumat (19/7/2024) sore. Helikopter tersebut membawa 5 awak yang hendak melakukan tur wisata.
Sejak terjatuh pada pukul 14.37 WITA, pihak Basarnas baru mendapat laporan terkait peristiwa tersebut pada pukul 15.25 WITA. Setelahnya, Basarnas langsung mengevakuasi kelima korban.
Kepala Basarnas Provinsi Bali, I Nyoman Sidakarya menyebut kelima korban dievakuasi dalam kondisi selamat. Dari lima korban tersebut, ada 1 orang pilot, 1 orang kru, dan 3 orang wisatawan yang 2 di antaranya merupakan WNA Australia.
“Tadi kami langsung sampai di lokasi dengan tim penumpang tersebut sudah dievakuasi menuju ambulans,” ujar Sidakarya saat ditemui di lokasi, Jumat (19/7/2024).
Baca Juga:Suami Jennifer Coppen Meninggal Dunia Setelah Kecelakaan di Bali, Ini Kronologi Polisi
Namun demikian, kondisi korban disebut mengalami luka-luka. Selain itu, ada dua orang korban yakni salah satu wisatawan dan kru helikopter yang mengalami patah pada tulang tangan dan pinggang.
Mereka dibawa ke tiga rumah sakit berbeda untuk mendapat penanganan medis.
Proses evakuasi disebut berjalan lancar tanpa kendala. Namun, kondisi para awak disebut masih sulit diajak berkomunikasi.
Para korban disebut mengalami trauma pasca kejadian tersebut. Korban juga disebut tidak ada menyampaikan sesuatu saat dievakuasi.
“Bisa karena sedikit bisa komunikasi. Untuk penumpang kan lagi trauma setelah jatuh dari heli tersebut,” ujarnya.
Baca Juga:Haru Sekaligus Pilu, Perempuan Ini Rayakan Ultah Saat Prosesi Ngaben Suami
“Kami tidak bisa menanyakan hal tersebut karena lagi trauma,” imbuh Sidakarya.
Para korban juga sempat dibantu untuk dievakuasi oleh pihak masyarakat yang lebih dulu berada di lokasi kejadian.
Masyarakat ramai mendatangi lokasi setelah mengetahui adanya helikopter yang jatuh di lokasi.
“Masyarakat sudah ada di lokasi. Masyarakat sudah langsung mendengarkan jatuhnya heli tersebut,” pungkasnya.
Jatuhnya helikopter dengan registrasi PK-WSP itu diduga karena terlilit tali layangan. Helikopter juga disebut warga sempat terbang rendah sebelum terjatuh pada tebing tersebut.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda