Makna Warna-Warni Nasi Yasa di Hari Pagerwesi

Lima Warna, Lima Unsur Alam Semesta

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 17 Juli 2024 | 11:03 WIB
Makna Warna-Warni Nasi Yasa di Hari Pagerwesi
Nasi Yasa [https://budaya-indonesia.org]

SuaraBali.id - Nasi Yasa, hidangan istimewa yang tersaji dalam tradisi Hari Raya Pagerwesi, bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga menyimpan makna filosofis yang mendalam.

Warna-warni nasi yang tersusun rapi ini melambangkan keseimbangan dan keharmonisan alam semesta, serta mengingatkan umat Hindu akan pentingnya menjaga keharmonisan tersebut dalam kehidupan.

Lima Warna, Lima Unsur Alam Semesta:

Nasi Yasa terdiri dari lima warna nasi yang berbeda: putih, kuning, merah, hijau, dan hitam. Masing-masing warna ini melambangkan salah satu unsur alam semesta, yaitu:

Baca Juga:Tantangan Baru SLB di Bali : Siswa Tuna Grahita Membludak

  •     Putih: Melambangkan kesucian, kejernihan, dan Brahman, sang pencipta alam semesta.
  •     Kuning: Melambangkan kemakmuran, kesuburan, dan Dewa Wisnu, pemelihara alam semesta.
  •     Merah: Melambangkan keberanian, kekuatan, dan Dewa Brahma, pencipta alam semesta.
  •     Hijau: Melambangkan kesuburan, pertumbuhan, dan Dewa Siwa, pelebur alam semesta.
  •     Hitam: Melambangkan kekuatan, keseimbangan, dan Bhuta Kala, kekuatan alam semesta yang menjaga keseimbangan.

Perpaduan lima warna nasi ini mencerminkan kesatuan dan keharmonisan alam semesta. Setiap unsur saling melengkapi dan mendukung satu sama lain, menciptakan keseimbangan yang diperlukan untuk kehidupan.

Umat Hindu meyakini bahwa dengan memahami dan menghormati keseimbangan ini, mereka dapat hidup dengan selaras dengan alam dan mencapai kedamaian batin.

Selain melambangkan unsur alam semesta, warna-warna Nasi Yasa juga memiliki makna yang lebih dalam.

Putih melambangkan kesucian pikiran, kuning melambangkan kejernihan hati, merah melambangkan keberanian untuk melawan kejahatan, hijau melambangkan kedermawanan, dan hitam melambangkan kekuatan untuk mengendalikan nafsu.

Nasi Yasa bukan hanya hidangan lezat, tetapi juga simbol visual yang mengingatkan umat Hindu tentang pentingnya menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan.

Baca Juga:Gedung Produksi dan Server Universitas Udayana Ludes Terbakar, Ini Kata Rektor

Melalui tradisi ini, umat Hindu diajak untuk hidup selaras dengan alam, menjaga kesucian pikiran dan hati, serta melawan kejahatan dan nafsu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak