SuaraBali.id - Upacara Mebayuh Oton di Bali ini sudah menjadi tradisi dan kebudayaan yang tidak bisa ditinggalkan. Upacara ini bertujuan untuk membebaskan manusia dari belenggu Sad Ripu atau sifat-sifat keraksasaan yang dibawa sejak lahir.
Mebayuh ini dilakukan setiap perubahan status seorang anak, mulai dari status anak-anak menjadi remaja, status remaja menjadi dewasa (menikah), status dewasa menjadi orang tua, dan status orang tua menjadi kakek nenek.
Bagi umat Hindu, Otonan ini diperingati setiap 210 hari sekali berdasarkan perhitungan Sapta wara, Panca wara dan Wuku yang berbeda dengan pengertian hari ulang tahun pada umumnya yang didasarkan pada perhitungan kalender atau tahun masehi.
Berbicara soal Mebayuh oton, baru-baru ini beredar sebuah video seseorang tengah melaksanakan upacara bayuh otonan.
Baca Juga:Bule Rusia yang Lakukan Perusakan Villa Dan Dugaan Pemerkosaan Tidak Gangguan Jiwa
Tradisi ini terbilang sedikit unik, lantaran orang yang bersangkutan melaksanakan upacara Bayuh Otonan dengan dikelilingi api.
Dalam sebuah video yang diunggah seorang Wanita bernama matchaaaagreentea_ memperlihatkan dirinya tengah melakukan rangkaian prosesi dari Upacara Bayuh Otonan.
Wanita ini terlihat duduk dengan menekuk kedua kakinya di atas sebuah tikar. Tikar yang ia duduki itu dikelilingi oleh api.
“Semoga segala aura negative musnah dari kehidupan saya,” tulisnya dalam video.
Memang tak semua prosesi Upacara Bayuh Otonan menggunakan cara tersebut, namun cara ini dipercaya mampu memusnahkan aura negatif yang ada dalam tubuh.
Baca Juga:Mayday di Bali : Buruh Tuntut Sistem Kontrak Dihapuskan Karena Pariwisata Membaik
Selain itu, menurut kepercayaan masyarakat setempat, cara-cara tersebut dilakukan sesuai dengan kelahiran seseorang yang melaksanakan mebayuh oton. Lokasi dilaksanakan Bayuh otonan tersebut diketahui di Manggis, Karangasem.
Kontributor : Kanita