Delegasi WWF di Bali Akan Diajak Melukat Dan Karyawisata

Keduanya yaitu kunjungan museum, Dispar Bali menyiapkan Museum Subak di kawasan Pantai Padang Galak dan Pantai Mertasari.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 26 April 2024 | 13:05 WIB
Delegasi WWF di Bali Akan Diajak Melukat Dan Karyawisata
Melukat di Tirta Empul. (Dok: Kemenparekraf)

SuaraBali.id - Delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali akan diajak mengunjungi objek wisata pada Mei mendatang.

Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan hingga saat ini sudah ada lima lokasi yang tersaring dengan dua jenis karyawisata.

“Ada dua karyawisata baru program panitia nasional, ada menuju Museum Subak dan tentu Menparekraf kan mengusulkan memberikan melukat atau kegiatan pemurnian, saya ditugaskan menyusun itu,” katanya, Jumat (26/4/2024).

Adapun dua jenis karyawisata itu salah satunya adalah melukat. Lokasinya yaitu Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Penglukatan Mumbul di Abiansemal dan Penglukatan di Jatiluwih Tabanan

Baca Juga:Kasus Rabies di Karangasem Tinggi, Distan Gempur Vaksinasi Dan Depopulasi

“Kalau delegasi berangkat dari Nusa Dua menuju Jatiluwih ada dua pilihan, satu ada rombongan yang ke Mumbul Abiansemal, satu ke Jatiluwih, hari ini saya jadwal cek lokasi tempat melukat selain Tirta Empul,” ujarnya.

Keduanya yaitu kunjungan museum, Dispar Bali menyiapkan Museum Subak di kawasan Pantai Padang Galak dan Pantai Mertasari, dimana akses menuju keduanya mudah dan dekat karena masih berada di Kota Denpasar.

Museum tersebut berada di dekat pantai campuhan atau pantai yang menghubungkan air tawar dengan air laut sehingga dinilai sesuai dengan agenda forum air dunia tersebut.

Tjok Pemayun menyebutkan bahwa kelima lokasi tersebut rata-rata dapat menampung 100 orang dengan 20 unit bus, sehingga saat ini pemerintah provinsi terus berkoordinasi dengan pengelola-pengelola objek untuk memastikan efektivitas para delegasi di sana.

Pemprov Bali belum mengetahui rencana waktu karyawisata delegasi World Water Forum, namun dipastikan kegiatan kunjungan ini diselipkan di tengah pertemuan padat 193 negara peserta.

Baca Juga:Fungsi Masing-masing Aksesoris di Pakaian Adat Bali yang Biasa Digunakan Perempuan

“Karyawisata ini kami selipkan, saya usulkan first come first serve, siapa yang mendaftar lebih dulu itu yang kami berikan, agar kapasitasnya tidak lebih dan kami sampaikan apa yang boleh dan tidak, kemudian apa yang perlu dibawa, karena tidak semua bisa dan mau ikut,” ujarnya.

Pendaftaran itu saat ini disiapkan bagi puluhan ribu delegasi yang akan hadir belum dibuka, namun Tjok Pemayun memprediksi tujuan melukat atau pembersihan dengan air suci yang akan paling membludak.

“Orang ingin yang segar-segar di Bali sebagai Pulau Dewata dengan sumber air luar biasa dan wisata ketenangan, melukat itu ada beberapa pangsa pasar Eropa yang suka,” kata dia.

Setelah dipastikan objek wisata mana saja yang akan dikunjungi, mereka akan membuat kebijakan sementara soal pengunjung umum, seperti saat G20 atau pertemuan internasional lainnya yaitu kemungkinan disterilkan pada waktu-waktu tertentu. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini