SuaraBali.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali akan melakukan penanaman ribuan pohon saat pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Untuk diketahui, total ada 89.663 KPPS.
Acara tersebut dilakukan secara serentak di wilayah Kecamatan hingga desa pada 25 januari 2024 mendatang. Hal ini sebagai bentuk pemilihan hijau atau green election dan menggantikan bahan surat suara yang terpakai dari pohon yang ditebang.
"Ini salah satu proses bahwa konsep green election KPU Bali benar-benar bisa dilakukan. Kita bayar kepada alam mengganti surat suara karena surat suara berasal dari pohon. Mudah-mudahan bisa jadi percontohan secara nasional," kata Anggota KPU Bali Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM, I Gede John Darmawan, melansir dari BeritaBali.com--Jaringan Suara.com, Selasa (19/12/2023).
Ia mengatakan, nantinya jumlah pohon sesuai dengan total jumlah KPPS yang dilantik. Terkait jumlah anggota KPPS yang sudah direkrut, John menyebut saat ini jumlahnya masih belum memenuhi kebutuhan hingga H-2.
Alasannya, karena sesuai regulasi diharapkan jumlah pendaftar 2 kali dari jumlah kebutuhan. Yakni, 14 personel masing-masing TPS.
"Ada 7 KPPS di tiap TPS dimana total di Bali ada 12.809 TPS yang terbagi di 9 kabupaten kota, 57 kecamatan, 716 desa. Teman-teman di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) masih melakukan rektumen KPPS dari 10-20 desember," ungkapnya.
Maka itu, pihaknya mengupayakan untuk melakukan sosialisasi kembali lewat pengumuman di media sosial (Medsos) maupun spanduk di kantor desa.
Sedangkan, proses perekrutan pengaman TPS juga dilakukan dengan jumlah total 26.618 orang. Di mana di tiap TPS ada 2 pengaman TPS yang berasal dari dari unsur linmas.
John menambahkan, untuk rekrutmen pengaman TPS berbeda dengan KPPS karena bekerja sama dengan Satpol PP dan Linmas dari tingkat atas hingga ke bawah lingkup wilayah masing.
Baca Juga:Teco Waspadai Ancaman Arema FC Meski Kehilangan Carlos Fortes
"Jadi linmas masing-masing wilayah otomatis akan menjadi pengaman TPS," sebutnya.
Disinggung soal apakah ada potensi anggota KPPS kurang, John menyebut proses rekruitmen juga akan menggaet pecalang, jagabaya, serta seka teruna.
Di mana, nantinya hal tersebut akan di SK-kan oleh Satpol PP serta Linmas di tingkatan masing-masing melalui rekomendasi kepala desa.
Selain penanaman ribuan pohon sebagai pengganti surat suara, KPU Bali juga berencana kembali mengadakan TPS khusus yang penyelenggaranya dilakukan oleh perempuan.
Upaya ini, dinilai sebagai bentuk mendekatkan perempuan pada partisipasi dan mengenalkan kepada mereka akan dunia politik.
"Kita dorong perempuan yang ikut jadi KPPS mau jadi panitia penyelanggra supaya mendekatkan mereka bahwa politik ga jelek amat dan ga ada kecurangan. Jika perempuan bicara begini kedepannya mereka ikut parpol," ujar Ketua KPU Bali I Gusti Dewa Agung Lidartawan.
Sebelumnya, ia sudah menguji coba di Pilkada 2020 di Denpasar dan hasilnya dinilai bagus karena TPS yang diselenggarakan perempuan hasilnya lebih bersih bersih, tanpa coretan, cepat rapi. "Warga dilayani betul-betul melayani kita, hasilnya benar," ujarnya.
Ia berencana akan mengadakan 1 TPS Perempuan di tiap kecamatan. "Supaya betul kita dorong partisipasi teman-teman ke dunia kepemiluan agar lumayan tinggi," pungkasnya.