Wisatawan Asal Tomohon yang Jatuh di Broken Beach Karena Foto Salto Patah Kaki

Setiba di Broken Beach, korban berpose di areal tebing untuk mendapatkan pose dengan latar belakang pantai.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 22 November 2022 | 08:40 WIB
Wisatawan Asal Tomohon yang Jatuh di Broken Beach Karena Foto Salto Patah Kaki
Ilustrasi wisatawan di Broken Beach, Nusa Penida, Bali. (Instagram/@adoventure)

SuaraBali.id - Nahas nasib wisatawan Alvalindo Kesanda (26) asal Tomohon, Sulawesi Utara yang jatuh dar tebing Broken Beach, Nusa Penida, Bali dengan ketinggian kurang lebih 40 meter.

Setelah diselamatkan oleh Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan, ia dinyatakan dalam kondisi selamat pada pukul 15.15 WITA.

Namun demikian ia mengalami luka dan patah kaki.

Menurut Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada berdasarkan keterangan saksi di lapangan, korban terjatuh dari tebing saat hendak berfoto dengan gaya salto.

Baca Juga:Penusukan Polisi di Bali Diduga Karena Open BO, Satpol PP Akui Sulit Pantau MiChat

"Dari laporan pemandu wisatanya, ketika itu korban sedang foto, nahas ia justru terjatuh," kata dia.

Kata saksi pemandu wisata atas nama I Komang Gede Subawa (27), kata Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Nusa Penida Kompol I Gede Redastra, kejadian itu bermula sekitar pukul 08.30 WITA, korban tiba di Darmaga Banjar Nyuh, Nusa Penida dengan menggunakan Boat Axe Stone.

Setelah itu, korban diajak ke objek wisata Broken Beach dengan menggunakan sepeda motor.

Setiba di Broken Beach, korban berpose di areal tebing untuk mendapatkan pose dengan latar belakang pantai.

Pada saat sesi foto tersebut, korban difoto oleh pemandu wisata. Setelah difoto kurang lebih 10 kali, pada sesi terakhir korban mengambil posisi foto dengan gaya salto ke depan dan tiba tiba korban terjatuh ke bawah pantai.

Baca Juga:Nahas, Wisatawan Ini Jatuh Setelah Foto Salto di Tebing Broken Beach Nusa Penida

Sesaat setelah terjatuh, korban terlihat masih bisa bergerak, namun tidak bisa berdiri.

Dalam proses mengevakuasi korban, tim SAR sempat mengalami kendala karena terkendala ombak besar. Sementara itu, personel yang diturunkan melalui darat kesulitan karena adanya semak-semak di antara tebing.

"Awalnya satu personel diturunkan dan selanjutnya menyusul satu personel dengan membawa tandu. Setelah mendapatkan penanganan awal untuk mengurangi pendarahan pada cedera kaki dan tangan, korban ditarik ke atas dengan menggunakan tandu," kata dia.

Setelah diangkat, korban segera dievakuasi ke Klinik Nusa Medika, Nusa Penida dengan menggunakan ambulans untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

"Korban hanya mengalami luka dan patah di bagian kaki kanan. Rencananya korban akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Klungkung," kata Gede Redastra. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak