SuaraBali.id - Persoalan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Mandung, Kerambitan, Tabanan, Bali seakan tak kunjung usai. Belakangan dua alat berat di sempat rusak.
Alat berat itu adalah satu unit eskavator dan satu unit bulldozer yang pada minggu lalu tidak bisa bekerja. Luberan sampah di Kota Tabanan pun tak terhindarkan.
“Sejak Kamis, tapi Minggu, (28/8) sudah mulai bekerja. Tapi karena jeda beberapa hari, pengangkutan sampah masih terlambat,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan I Gusti Putu Ekayana, (29/8/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com.
Menurutnya TPA Mandung memiliki empat alat berat. Dua eskavator dan dua bulldozer.
Baca Juga:Warga Celukan Bawang Mengadu ke Kantor Gubernur Soal Tumpahan Batu Bara di Laut
Namun demikian, volume sampah harian rata-rata mencapai 90 ton, alat berat tersebut kewalahan hingga rentan rusak.
“Apalagi alat sudah lumayan lama,” ujar Ekayana.
Mantan Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Tabanan ini berharap, pengangkutan akan kembali normal mulai Selasa, (30/8/2022).
“Masih berproses, di wilayah perkotaan memang sampah meluber,” ujarnya.
Terkait dengan kondisi alat berat di TPA Mandung, Ekayana berharap ada pembaruan. Ia sempat mencari daftar harga eskavator dan bulldozer berkisar antara Rp800 juta hingga Rp1,5 miliar.
Baca Juga:Polda Bali: Pelaku Pembunuh Pegawai BPD Gianyar Terancam Hukuman Mati
“Biaya pemeliharaan dan perbaikan juga lumayan besar,” ujarnya.