Dituding Israel Persulit Evakuasi Jenazah di Gunung Rinjani, Ini Jawaban Balai TNGR

Pihak Kemlu Israel menyebut otoritas di Indonesia mempersulit mereka membantu melakukan evakuasi korban.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 24 Agustus 2022 | 07:28 WIB
Dituding Israel Persulit Evakuasi Jenazah di Gunung Rinjani, Ini Jawaban Balai TNGR
Pengiriman jenazah Boaz Tan Anam, pendaki asal Israel yang jatuh dari di puncak gunung Rinjani pada Jumat (19/8/2022) [Istimewa]

SuaraBali.id - Evakuasi jenazah pendaki asal Israel di jurang Gunung Rinjani sempat mendapat protes dari Kementerian Luar Negeri Israel. Israel menduing aparat Indonesia mempersulit evakuasi jenazah pria kelahiran Israel yang jatuh di puncak Gunung Rinjani.

Hal ini dikabarkan oleh sebuah media di Israel, Israel Ynet. Ia mengabarkan Kemlu Israel menyebut warganya pergi ke Rinjani menggunakan paspor asing, namun mendapat musibah di Rinjani.

Pihak Kemlu Israel menyebut otoritas di Indonesia mempersulit mereka membantu melakukan evakuasi korban.

“Otoritas setempat mempersulit dan hampir tidak mungkin bekerja sama dengan kami dalam penanganan kasusnya,” katanya sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Baca Juga:Jenazah Pendaki Israel yang Jatuh dari Puncak Gunung Rinjani Dikirim ke Bali Melalui Laut

Seperti diketahui proses evakuasi jenazah Boaz Tan Anam (37) turis asal Portugal kelahiran Israel, Senin, 22 Agustus 2022 dilakukan oleh Tim SAR gabungan.

Meski mengalami banyak kendala saat proses evakuasi, sejak korban pertama kali jatuh pada Jumat, 18 Agustus 2022, namun akhirnya korban bisa dievakuasi dan dikirimkan ke keluarganya.

Korban terjatuh dari lereng Gunung Rinjani saat melakukan swafoto. Tubuh korban tidak seimbang dan jatuh pada ketinggian 150 meter. Kondisi cuaca dan medan membuat kesulitan dilakukan evakuasi. Jenazah baru berhasil dievakuasi setelah empat hari.

Menanggapi protes dari Israel ini, pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) saat dikonfirmasi menegaskan, tidak ada komunikasi dengan pihak Kemenlu Israel mengenai evakuasi korban pendaki ini.

"Bukan mempersulit, kami tidak pernah berkomunikasi dengan pihak Kemenlu Israel, kami berkomunikasi dengan pihak asuransi "Magnus"," tegas Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady, dikonfirmasi via WhatsApp, Selasa (23/8) malam.

Baca Juga:WNA Portugal Swafoto di Tepi Jurang Gunung Rinjani, Jatuh Dan Meninggal Dunia

Asuransi Magnus adalah pihak yang mengurus asuransi korban.

"Proses operasi SAR kemarin berjalan lancar," ucap Dedy Asriady.

Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH mengatakan, kondisi cuaca yang kurang bersahabat seperti angin kencang dan kabut yang menyelimuti pada saat-saat tertentu, menyebabkan sempitnya waktu untuk evakuasi.

Disamping itu kendala lainnya adalah tanah yang labil, dan tebing yang curam dengan kedalaman hingga ratusan meter.

“Karena itu (kendala), evakuasi memakan waktu yang cukup lama, korban baru berhasil diangkat pada hari keempat," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini