SuaraBali.id - Seorang pemuda asal Loloan Timur, Jembrana, Bali ini sukses menciptakan peluang bisnis baru di wilayahnya dengan membuka usaha kuliner Mie Olong.
Ia membuka usaha ini karena gagal menamatkan kuliah di Malang. Namun demikian ternyata usahanya ini malah sukses dijalaninya hingga saat ini.
Pemilik usaha Mie Olong yang bernama M Afif Mukhris (28) ini mengungkapkan awalnya ia membuka usaha kebab, namun seiring perjalanan ia melihat peluang bisnis lain.
Karena tak lulus kuliah saat merantau di Malang, ia pulang dan join membuka usaha kuliner.
Baca Juga:5 Warga Di Jembrana Digigit Anjing Rabies, Vaksinasi Keliling Langsung Dimasifkan
"Mie Olong berbahan tepung gandum, telur dan rempah khas racikan anak muda. Untuk bahan mie setiap hari 3-4 kg. Untuk telur 1 krat, yang signifikan justru cabai agak sulit, dan itu pun harus pesan dulu. Harga yang dulunya berkisar Rp30 ribu untuk lombok kecil kini hampir mencapai Rp100 ribu per kilo. Semua bahan mie Olong tanpa menggunakan bahan pengawet," jelasnya.
Menurutnya konsumen mie Olong ini kebanyakan beli dengan cara dibungkus dengan harga Rp20 ribu untuk jenis topping.
Ia membuka usaha mulai dari jam 15.00-22.00 WITA dengan rata-rata terjual 30 hingga 40 kotak per harinya.
"Dinamakan mie olong karena lahir dari bahasa kampung Melayu, yang memberikan petuah resep Encu (bibi) atau lebih dikenal Olong (bibi yang paling tua). Beliaulah yang membuat anak muda bersemangat untuk melakoni usaha dagang kuliner. Walau belum lama berdiri tapi pecinta kuliner anak muda ini lumayan banyak penggemarnya," tuturnya.
Baca Juga:Kegagalan Bali United ke Babak Semifinal AFC Cup Dan Mimpi Buruk Teco