Tanjung Benoa Usulkan Pengakuan Sebagai Komunitas Siaga Tsunami di GPDRR

Prakarsa tindakan awal ini dilakukan melalui peringatan dini dan mengikutsertakan warga terutama yang paling rentan.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 25 Mei 2022 | 07:00 WIB
Tanjung Benoa Usulkan Pengakuan Sebagai Komunitas Siaga Tsunami di GPDRR
Pantai Sawangan, Tanjung Benoa, Bali. (Shutterstock)

SuaraBali.id - Masyarakat adat Bali dilibatkan dalam rangkaian Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 saat kegiatan simulasi gempa bumi dan tsunami di Tanjung Benoa, Kuta, Badung, Bali, pada Selasa (24/5/2022). 

Masyarakat adat menjadi kunci dalam perencanaan evakuasi yang melibatkan warga dan komunitas sekolah seperti murid dan guru Sekolah Dasar No. 2 Tanjung Benoa.

Kelurahan Tanjung Benoa merupakan salah satu wilayah yang mengusulkan pengakuan sebagai komunitas siaga tsunami pada acara GPDRR. 

Sekolah-sekolah yang rentan terkena tsunami telah diidentifikasi, dikaji dan diperbaharui rencana kesiapsiagaan sekolah melalui latihan evakuasi, serta mengadvokasi untuk dimasukkannya kesiapsiagaan tsunami ke dalam kurikulum sekolah. 

Baca Juga:Di Hadapan Puluhan Delegasi GPDRR, Gubernur Koster Unggulkan Kulkul Sebagai Alat Peringatan Dini

Prakarsa tindakan awal ini dilakukan melalui peringatan dini dan mengikutsertakan warga terutama yang paling rentan.

Latihan kesiapsiagaan tsunami ini menginformasikan warga akan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengurangi risiko cedera, serta cara terbaik menghindari konsekuensi bencana alam. 

Mereka melakukan simulasi evakuasi setelah terjadi peringatan dini tsunami, dilanjutkan menuju ke hotel yang telah ditunjuk sebagai tempat evakuasi sementara (TES). 

Berada di wilayah bahaya tsunami tinggi, pilihan terbaik evakuasi adalah menuju bangunan tinggi dan minimal berlantai tiga yang masih berdiri pascagempa. 

Latihan ini menyiapkan para siswa untuk merespon sistem peringatan dini kedaruratan, juga termasuk tinjauan zona evakuasi di Hotel Ion Benoa, salah satu dari tujuh hotel yang menjalankan Memorandum of Understanding (MoU) dengan kelurahan Tanjung Benoa untuk menunjang evakuasi aman, yang difasilitasi oleh UNDP. 

Baca Juga:Menko PMK Muhadjir Effendi Tekankan Pentingnya Medsos Dalam Penanggulangan Bencana

Sebagai antisipasi pengurangan risiko bencana, Kelurahan Tanjung Benoa bersama tujuh hotel berlantai tiga atau lebih juga telah menandatangani perjanjian kerja sama menjadikan hotel sebagai tempat evakuasi sementara bagi masyarakat selama tsunami masih berlangsung. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak