GPDRR di Bali Bahas 3 Tema Tentang Pengurangan Risiko Bencana

Adapun acara di pertemuan awal itu akan menggabungkan elemen pertemuan tatap muka dan jarak jauh.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 23 Mei 2022 | 16:43 WIB
GPDRR di Bali Bahas 3 Tema Tentang Pengurangan Risiko Bencana
Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) berfoto bersama Head Disaster Risk Reduction, Recovery for Building Resilience Team, United Development Programme (UNDP) and International Recovery Platform Steering Committee Ronald Jackson (kiri), United Nations Assistant Secretary-General, and Director UNDP Crisis Bureau Asako Okai (kedua kiri), Special Representative of the United Nations Secretary-General for Disaster Risk Reduction, and Head, the United Nations Office for Disaster Risk Reduction Mami Mizutori (kedua kanan) dan Global Director, Urban, Disaster Risk Management, Resilience and land Global Practice World Bank Sameh Wahba dalam upacara pembukaan World Reconstruction Conference 5 dalam rangkaian Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (23/5/2022). WRC 5 tersebut mengangkat tema Reconstructing for a sustainable future: Building resilience through recovery in a COVID-19 Transformed World. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

SuaraBali.id - Gelaran Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) atau Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana 2022 di Bali  dimulai dengan pertemuan atau preratory day.

Berdasarkan keterang pers yang diterima, ada tiga tema besar dalam pertemuan awal, yaitu Stakeholder Forum, World Reconstruction Conference 5 (WRC5) dan Multi-Hazard Early Warning Conference III (MHEWC-III) yang akan menghadirkan pembicara dari tingkat nasional dan internasional.

Adapun acara di pertemuan awal itu akan menggabungkan elemen pertemuan tatap muka dan jarak jauh. Pertemuan tersebut akan menghadirkan pemangku kepentingan lintas sektor sebelum dibukanya GPDRR secara resmi pada Rabu (25/5/2022).

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati mengatakan, ketiga pertemuan tersebut akan berbentuk 28 forum diskusi yang diselenggarakan 23-24 Mei 2022 di Bali International Convention Center (BICC) di Nusa Dua.

Baca Juga:Berlari Menggunakan Sepatu Daur Ulang Adidas Sambil Memungut Sampah Plastik di Pantai Sanur

“Pertemuan ini bisa dihadiri jurnalis maupun tamu yang sudah mendaftar sebelumnya,” ujar Raditya yang juga Ketua Sekretariat Panitia Nasional Penyelenggara GPDRR pada Senin (23/5/2022).

Pertemuan ini bertujuan untuk menyediakan ruang kepada para pemangku kepentingan untuk berkoordinasi dan bertukar praktik terbaik seputar pelibatan yang inklusif, kolaborasi, dan persiapan untuk sesi resmi Platform Global.

“Setiap harinya acara akan dilaksanakan mulai pukul 08.00 hingga 20.30 waktu setempat (Wita),” lanjutnya.

WRC5 diselenggarakan bersama oleh United Nation Development Programme (UNDP), Global Facility for Disaster Reduction and Recovery (GFDRR) dan UNDRR di bawah payung International Recovery Platform (IRP). WRC5 akan mempertemukan peserta dari pemerintah nasional dan lokal, masyarakat sipil, sektor swasta, akademisi dan organisasi internasional dari seluruh dunia.

Forum ini akan memberikan kesempatan sekaligus ajang berbagi pengalaman berbagai dimensi pemulihan dalam konteks risiko multi-dimensi yang dihadapi negara-negara di beberapa tahun terakhir.

Baca Juga:Terapi Pasir Pantai di Pantai Munggu Dipercaya Bisa Sembuhkan Reumatik Sampai Kelumpuhan

Sedangkan MHEWC-III, ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana ketersediaan, akses, dan penggunaan peringatan dini multi-bahaya dan informasi risiko dapat ditingkatkan untuk menyampaikan aspirasi Kerangka Sendai, Kesepakatan Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan lebih baik, khususnya dalam upaya mencapai Target G dalam Sendai Framework for Disaster Risk Reduction.

Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan GPDRR ke-7 yang berlangsung pada 23 – 28 Mei 2022 di Nusa Dua, Bali. Tema yang diusung adalah ‘Dari Risiko ke Resiliensi: Menuju Pembangunan Berkelanjutan untuk Semua di Dunia yang Berubah oleh COVID-19.’ Tema ini dimaknai oleh Pemerintah Indonesia sebagai “Memperkuat Kemitraan Menuju Ketangguhan Berkelanjutan.” (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini