Setelah kedapatan punya kendaraan tergolong mewah dan uang jutaan rupiah mereka lalu diamankan polisi dan digelandang ke Kantor Satpol PP Kota Denpasar pada malam itu juga.
Kapolsek Denpasar Barat Kompol I Made Hendra Agustina menegaskan, bahwa ini bukan menyoal belas kasih, namun mereka modus mengeruk keuntungan dengan dalih belas kasihan yang aktivitasnya jelas-jelas melanggar Perda.
Menilik kejadian ini, Kapolsek mengimbau masyarakat lebih bijak dalam bersedekah, karena orang-orang yang meminta ternyata mempunyai pendapatan atau ekonomi mencukupi, sehingga tidak tepat sasaran.
Mereka sengaja mengemis karena mudah mendapat uang justru membuat mereka bermalas-malasan untuk bekerja. Bahkan beberapa kejadian, mereka Gepeng dibina dan diberikan pekerjaan malah kabur dari tempat kerja yang menandakan mereka malas bekerja dan hanya ingin meminta-minta.
Baca Juga:Diprediksi Puncak Arus Mudik, Pelabuhan Gilimanuk Padat Sejak Malam Hingga Pagi
"Gepeng sekarang banyak modusnya, ada yang mengamen, berjualan tisu, seolah-olah seperti orang cacat, dan lainnya yang pada intinya meminta uang belas kasihan," kata Kapolsek saat dikonfirmasi, pada Kamis (28/4/2022).
Saat diinterogasi, kedua pengamen itu mengaku harta itu benar milik mereka.
Bahkan mereka sempat berupaya mengelabuhi petugas, saat ditanya bepergian, mereka mengaku berjalan kaki.
Tapi setelah ditelusuri kedok mereka terbongkar, mereka kedapatan menunggangi sepeda motor Yamaha Nmax yang nilainya puluhan juta, setiap kali beroperasi mereka sembunyikan di semak-semak yang tidak dalam jangkauan warga melihat.
"Pengakuannya itu milik mereka, tapi kami akan mintai keterangan lebih lanjut dulu mengenai asal usul uang dan motor ini untuk memastikan memang milik mereka," ujarnya.
Baca Juga:Kejaksaan Negeri Denpasar Stop Kasus Penganiayaan Setelah Pertemukan Pelaku dan Korban
Perwira Melati Satu di pundak itu menambahkan, bahwa Kota Denpasar yang menjadi center of viewnya Bali atau sebagai ibu kota harus dijaga imagenya.