SuaraBali.id - Pegiat media sosial dan dosen Universitas Indonesia Ade Armando babak-belur dipukuli massa aksi 11 April di depan gedung DPR RI, Senin (19/4/2022).
Aktivis ini bahkan sampai nyaris ditelanjangi massa yang ada di lokasi unjuk rasa. Massa itu disebut-sebut bukan dari kalangan mahasiswa.
Peristiwa yang menimpa Ade Armando ini menjadi trending topic di Twitter dan sejumlah akun media sosial lainnya.
Hingga berita ini ditulis, sudah ada 4 ribu lebih cuitan terkaitt Ade Armando.
Video-video pun viral, memperlihatkan wajah Ade
Armando yang babak belur dengan beberapa bagian yang berdarah.
Bahkan celana panjang yang ia kenakan raib. Ade Armando dipapah aparat menjauh dari massa dengan kondisi miris.
Ade Armando yang kala itu hadir di depan gedung DPR RI menggunakan T-shirt berwarna hitam mengklaim tidak mengikuti demonstrasi.
Namun demikian dirinya ikut menolak kalau ada aturan presiden bisa menjabat sampai 3 periode.
"Saya tidak ikut demo. Saya mantau dan ingin mengatakan saya mendukung," kata Ade Armando kepada wartawan.
Kronologi Ade Armando Dipukuli Massa
Ade Armando babak belur lantaran menjadi bulan-bulanan sekelompok orang yang berada di lokasi aksi 11 April di gedung DPR RI.
Awalnya Ade Armando didatangi sekelompok orang hingga terjadi keributan. Pada video yang beredar di media sosial, tampak terjadi aksi dorong-mendorong ketika Ade Armando berada di tengah-tengah demonstrasi.
Sebelum Ade Armando dikeroyok, beredar video Ade Armando yang menggunakan kaos hitam berdiri. Seperti dikelilingi sejumlah orang yang sedang melakukan wawancara.
Kemudian muncul sejumlah pengunjuk rasa yang berteriak "Munafik, Buzzer,"
Teriakan tersebut ditujukan kepada Ade Armando. Kemudian sempat direspons oleh Ade Armando.
Tidak lama kemudian terjadilah pengeroyokan. Menyebabkan Ade Armando tergeletak di jalan dengan kondisi mengeluarkan darah.